Mohon tunggu...
Jannu A. Bordineo
Jannu A. Bordineo Mohon Tunggu... Penulis - Pengarang

Jannu A. Bordineo, lahir di Gersik, sebuah kampung di Kabupaten Penajam Paser Utara yang sering disalah kira dengan salah satu kabupaten di Jawa. Lulusan teknik yang menggandrungi sastra. Mulai menulis cerita sejak ikut lomba mengarang cerpen sewaktu SD. Buku kesukaannya adalah Jiwa Pelaut karya Moerwanto. Temui dia di kedalaman hutan atau di keluasan lautan, karena dia pendamba ketenangan. http://www.lautankata.com/ fb.com/bordineo IG: @bordineo.id

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bab XX

17 Juni 2019   19:35 Diperbarui: 17 Juni 2019   19:39 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada perlawanan lebih lanjut dari kubu Tuban setelah pertunjukan dahsyat dari Empu Nil. Kemudian Empu Sambara menyilakan Giras untuk kembali ke balai desa, sementara kuda-kuda diambil alih oleh para anggota Pagar Desa. Hanya sebatas itulah pengamanan yang dilakukan Empu Sambara, dan sudah sesuai dengan kehendak Kepala Desa. Walau bagaimanapun, Giras dan para prajuritnya adalah tamu, dan bukan sembarang tamu. Mereka adalah tamu agung. Sudah sepatutnya mereka dimuliakan terlepas dari tindak tanduk mereka. Bahkan senjata para prajurit Tuban tidak dilucuti demi menjaga harga diri mereka.

"Regep!" panggil Empu Sambara setelah keadaan terkendali. Yang dipanggil menjawab dan mendekat. "Apa Pagar Desa di Pasir Putih sudah mengambil langkah-langkah penanggulangan?"

"Saya yakin sudah, Empu. Ada Sutasoma datang bersama beberapa kawan."

"Baguslah kalau begitu. Kita percayakan saja semua pada Sutasoma." Tampak benar kelegaan Empu Sambara.

Lain Empu Sambara, lain pula Giras. Sekilas, tanpa diketahui orang-orang, matanya menajam ketika mendengar nama Sutasoma disebut, lalu kembali seperti sedia kala.

Andai kata ada orang yang melihat perubahan resam tubuh Giras, tentu orang akan mengerti makna dibalik perubahan yang didorong oleh naluri itu.
...

________

Naga Angin 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun