Mengajar, Belajar dan Berkarya Cukup Melalui Genggaman
Oleh: Edi Winarno AS
Pendidikan adalah hak azazi setiap warga negara. Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan amanat undang-undang dan cita-cita luhur bangsa. Sebagai negara hukum yang menjunjung tinggi hak asasi manusia memiliki kewajiban untuk memberikan kesempatan kepada warga negaranya untuk memperoleh Pendidikan.
Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya yaitu berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan manusia Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan sebagai wujud penegakan Hak Asasi Manusia.
Di era global sekarang ini tentu harus disiapkan sistem pendidikan yang mampu menjawab semua tantangan zaman, sehingga negara kita dapat bersaing dan bisa unggul. Pengembangan kurikulum sebagai keniscayaan dalam rangka menemukan formula yang tepat untuk menciptakan pola yang tepat dalam proses belajar mengajar sebagai interaksi antara guru dan siswa sehingga tercapai tujuan belajar secara optimal.
Dalam pengembangan sebuah kurikulum tentu harus disesuaikan berdasarkan pada prinsip-prinsip tertentu. Prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum tersebut merupakan kaidah, norma, pertimbangan atau aturan yang menjiwai kurikulum itu. Pengembangan kurikulum juga dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang di dalam kehidupan sehari-hari atau juga dapat menciptakan sendiri prinsip-prinsip yang baru, demikian menurut Zaenal (2012: 27).
Saat ini pemerintah telah mengembangkan kurikulum Merdeka Belajar. Ada 4 (empat) tahapan yang harus dipahami oleh para guru dalam memahami Kurikulum Merdeka, antara lain: pertama perlu memahami garis besar Kurikulum Merdeka, kemudian memahami pembelajaran dan asesmen, memahami pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan dalam Kurikulum Merdeka, dan yang keempat yaitu bagaimana guru dapat memahami pengembangan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Untuk memudahkan para guru dalam mengakses informasi-informasi penting dan memudahkan dalam memahami kurikulum merdeka, Kemendikbudristek menyediakan wadah yang dinamakan platform Merdeka Mengajar. Platform Merdeka Mengajar ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan implementasi Kurikulum Merdeka, dimana semakin banyak para tenaga pendidik mengakses platform Merdeka Mengajar, diharapkan mereka dapat lebih mudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Pentingnya pemanfaatan platform Merdeka Mengajar antara lain merupakan salah satu sumber belajar yang menyediakan informasi dan referensi terkini baik dalam bentuk format dokumen maupun video edukasi yang tentunya dibutuhkan dalam menerapkan kurikulum merdeka.
Platform Merdeka Mengajar juga menyediakan berbagai perangkat ajar sesuai jenjang yang dibutuhkan sehingga dapat membantu assemen awal pembelajaran dan dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi.
Selain itu platform tersebut dapat diakses secara mandiri kapanpun dan dimanapun serta sebagai wadah para pendidik untuk saling belajar dan saling berbagi best practice dari sesama rekan sejawat.
Optimalisasi Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar
Adanya platform Merdeka Mengajar menjadikan para guru termotivasi untuk membentuk semacam Community of Practice (COP). Tujuan COP tersebut menyediakan cara bagi para anggota seprofesi untuk berbagi ilmu, tips, saran dan pengalaman-pengalaman terbaiknya.
Dapat melakukan diskusi fokus pada tema tertentu kepada rekan sejawat atau seprofesi serta mendukung satu sama lainnya. Permasalahan yang dihadapi anggota dalam menjalani profesi di masing-masing satuan kerja dapat dibagikan dengan anggota lainnya untuk dapat ditemukan pemecahannya sehingga diharapkan menjadi lebih baik lagi.
Dalam pemanfaatan Merdeka Mengajar yang mungkin belum dipahami secara luas juga dapat didiskusikan dalam forum COP tersebut. Misalnya bagaimana cara mengakses platform Merdeka Mengajar tersebut dengan mudah, antara lain dengan cara mengunduh terlebih dahulu di google play store kemudian saling berbagi tutorial langkah-langkah penggunaannya. Selain melalui google play store juga dapat melalui situs resmi https://guru.kemdikbud.go.id yang dapat dengan mudah diakses baik melalui komputer (PC), laptop maupun melalui “genggaman” atau handphone masing-masing guru.
Kritik dan saran membangun (feedback) dari anggota sangat diperlukan dalam meningkatkan inovasi pembelajaran. Misalnya para guru dapat saling berbagi bagaimana dalam membuat media ajar atau alat peraga pembelajaran matematika berupa bangun ruang yang menarik dan mudah dipahami siswa. Para guru dapat saling berbagi membuat media ajar berupa pesawat sederhana yang menarik dan mudah dipahami siswa.
Dalam pemanfaatan perkembangan teknologi informasi, para guru dapat saling berbagi pengalaman bagaimana cara memberikan pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami siswa. Ketika kondisi sarana dan prasaran memadai, dapat dengan bantuan pemanfaatan teknologi AR (Augmented Reality) misalnya dalam mempelajari bentuk inti bumi sehingga siswa lebih tertarik dan dapat mudah memahaminya dengan baik. Hal lain dalam pemanfaatan teknologi informasi juga dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi berbasis Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan yang dapat digunakan secara gratis dan lain sebagainya tentu disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Namun demikian dalam penguatan profil pelajar Pancasila sekaligus dapat memberikan pemahaman kepada para siswa bahwa perkembangan teknologi informasi tidak hanya dipahami untuk meningkatkan kemampuan dalam menggunakan aplikasi digital (digital skills), namun juga harus menerapkan kemampuan etika digital (digital ethics), mempertimbangkan keamanan digital (digital safety) serta disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila, wawasan kebangsaan dan Bhineka Tunggal Ika (digital culture).
Saling berbagi dan saling bekerja sama antar guru dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar juga merupakan salah satu bentuk perwujudan Nilai-Nilai Dasar (core values) ASN dalam BerAKHLAK yaitu Kolaboratif, selain tentunya nilai dasar Kompeten yang wajib dimiliki juga oleh para guru dalam melakukan transfer knowledge, skill dan attitude.
Pengalaman pembelajaran yang menyenangkan, mudah dipahami dan menarik bagi siswa juga juga dapat dikemas oleh para guru dalam bentuk gamification. Menurut Wikipedia, gamifikasi adalah penggunaan dari teknik desain permainan, permainan berpikir dan permainan mekanik untuk meningkatkan non-game konteks. Gamifikasi juga dapat diterapkan dalam dunia pendidikan.
Selain bahan atau media ajar yang menarik, konsep gamification juga dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar sehingga selain menarik, mudah dipahami juga dalam rangka learning engagement atau bagaimana keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Misalnya memasukkan unsur-unsur dalam game ke dalam kegiatan belajar mengajar yaitu adanya tantangan, ada poin, ada level, ada lencana, ada papan peringkat (score board), ada feedback yang di era sekarang sekiranya cocok diterapkan untuk siswa generasi Z (Zilenial) atau bahkan untuk generasi alfa.
Kegiatan belajar mengajar dengan gamification yang menarik dapat direkam dan dijadikan karya para guru misalnya dalam bentuk video edukasi yang menarik dan inspiratif. Hal tersebut tentu dapat dilakukan karena dalam platform Merdeka Mengajar disediakan fitur khusus sebagai bukti “karya saya” dari para guru yang dapat dibagikan sebagai inspirasi para guru lain maupun untuk mendapatkan feedback untuk dikembangkan lebih lanjut.
Dengan demikian, sekali lagi pemanfaatan platform Merdeka Mengajar perlu dioptimalkan oleh para guru untuk dapat mempersiapkan pembelajaran, mengajar, mengembangkan diri dan dapat berkarya lebih baik lagi. Platform Merdeka Mengajar: Mengajar, Belajar dan Berkarya Cukup melalui Genggaman!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H