Mohon tunggu...
kinanthi hadisiswoyo
kinanthi hadisiswoyo Mohon Tunggu... -

public health expertise, traveler, writer.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kalo Aku Bisa Dapat 500 Like, Papaku Janji Mau Berhenti Merokok Selamanya

2 Januari 2015   11:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rokok merupakan salah satu hal yang berkaitan erat dengan masyarakat Indonesia. Mudahnya menemukan tempat yang menjual rokok, terjangkaunya harga beli rokok, tidak adanya sanksi tegas yang berkaitan dengan pelanggaran penjualan atau konsumsi rokok, membuat benda satu ini begitu digandruni oleh para perokok di negara kita. Entah sudah berapa cara yang dilakukan oleh pemerintah atau penggiat kesehatan lainnya sebagai upaya pengendalian rokok. Yang jelas, dari tahun ke tahun, tren menunjukkan pengguna rokok di Indonesia semakin meningkat mulai dari kalangan usia muda.

Belakangan, pemerintah mengeluarkan strategi barunya untuk mengendalikan rokok, yaitu melalui peraturan yang mewajibkan semua produsen rokok memasang gambar seram pada bungkus rokok. Banyak yang abai, tapi tidak sedikit juga yang mulai pikir-pikir. Adalah Soeheri, salah satu orang yang termasuk golongan pikir-pikir. Saya biasa menyapanya Mas Heri. Mas Heri merupakan salah satu tenaga non-medis di Puskesmas Tosari Kabupaten Pasuruan. Bekerja di Puskesmas selama bertahun-tahun tentu membuat Mas Heri tidak asing dengan urusan kesehatan, termasuk soal rokok dan akibatnya. Namun, hal itu tidak membuatnya lantas menjadi waspada dengan kebiasaan merokok yang telah dia lakukan sejak masa sekolah. Sampai akhirnya gambar seram mulai muncul di bungkus rokok, hal itu membuat Mas Heri menjadi pikir-pikir.

Saya mencoba mengambil kesempatan dari pikir-pikir itu. Bersama teman-teman saya, kami terinspirasi dari sebuah tautan di Facebook. Tautan itu berisi sebuah foto anak perempuan yang menginginkan boneka hello kitty besar sebagai hadiah ulang tahunnya. Dalam caption foto itu dijelaskan jika foto anak perempuan itu berhasil mendapat 1000 like, maka ayah dari sang anak akan mengabulkan permintaan anaknya. Foto itu berhasil mendapat lebih dari 1000 like karena ada banyak sekali orang yang membantu dengan share foto. Kamipun mendapat sebuah ide.

Kami menemui Mas Heri untuk menjelaskan ide kami. Awalnya, kami sempat ragu, khawatir Mas Heri menolak ide kami. Tidak disangka, Mas Heri justru sangan setuju dengan ide kami, bahkan menawarkan bantuan untuk menjalankan ide itu. Kamipun segera menuju rumah Mas Heri dengan berbekal kamera DSLR dan sebuah kertas berisi tulisan yang sudah kami persiapkan.

Inilah ide kami: kami memotret putra Mas Heri yang membawa kertas berisi tulisan "Kalau Aku Bisa Dapat 500 Like, Papaku Janji Mau Berhenti Merokok Selamanya". Mas Heri memiliki seorang anak laki-laki berusia 2 tahun. Ini juga jadi pertimbangan kami, kebiasaan merokok yang dimiliki Mas Heri tidak hanya dapat membahayakan kesehatannya sendiri tetapi juga kesehatan istri dan anaknya yang masih balita.

Proses pemotretan dimulai. Mas Heri membantu kami membujuk Noel, putranya, agar mau beraksi di depan kamera dengan memegang kertas yang kami siapkan. Tidak mudah membujuk Noel yang aktif. Tapi berkat Papanya, kami berhasil mendapat foto epic Noel yang menggemaskan.

14201478872064196893
14201478872064196893

1420148018736916499
1420148018736916499

Sesuai kesepakatan dengan Mas Heri, kami upload foto Noel ke Facebook, dan jika foto tersebut berhasil mendapat 500 like, Mas Heri harus berhenti merokok selamanya. Usaha kami tidak berhenti sampai pemotretan Noel dan upload foto. Kami juga share foto Noel dengan memberi tagar #NoelProject ke semua teman Facebook kami dengan harapan foto #NoelProject berhasil mendapat 500 like.

Sampai hari ini, foto #NoelProject hanya mendapat 333 like dan 156 share. Apakah Mas Heri batal berhenti merokok karena foto #NoelProject gagal mendapat 500 like? Rupanya tidak. Mas Heri tetap memutuskan untuk berhenti merokok. Selamanya. Rupanya pikir-pikir itu telah berubah menjadi sebuah komitmen. Komimen untuk membuat dirinya jadi lebih sehat. Komitmen untuk membuat orang-orang yang dicintainya, sang istri dan anak, jadi lebih sehat juga.

Tahun baru biasanya identik dengan sebuah resolusi atau harapan agar kehidupan di tahun yang baru bisa semakin baik. Membuat resolusi untuk mengurangi atau malah berhenti merokok sama sekali bukanlah sebuah hal yang tabu untuk dicoba. Tentu hal ini bisa dicoba dengan banyak cara, termasuk dengan cara-cara yang sederhana.

Semoga kisah Mas Heri dapat menjadi inspirasi. Inspirasi yang membawa pesan, bahwa berhenti merokok tidak harus menunggu terkena serangan jantung atau akibat-akibat yang lain datang menyerang. Berhenti merokok bisa dilakukan sekarang, demi orang-orang yang disayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun