Mohon tunggu...
sukarti dimejo
sukarti dimejo Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas

berusaha menikmati hidup dengan menulis, terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sudah Harus Dipanggil Father

19 Juli 2023   04:02 Diperbarui: 19 Juli 2023   04:19 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh mas, mas?"

"Heh!"

"What? Kok manggil aku mas tho?"

"So what?"

"Panggil aku father! Father tau!"

"What? I am not your son anyway?"

"Aku sekarang sudah.. ehem hem hem, sudah harus kau panggil father, pokoknya fahter eh father!"

Hufff... Joni hanya bisa manyun sendirian. Setelah gagal mempertanyakan sesuatu yang menurutnya tidak benar kepada si mas, otaknya jadi kosong, butuh isi ulang secepatnya, seperti berita bagus beberapa waktu lalu,

"Anu Jon, ndak jadi 190rebu, pokoknya totalnya cuman 50rebu!"

"Hah? Ciyus lu mas?"

"Aish, serius dong, itu juga nanti ditanggung kami, bukan dimintakan langsung ke calon anggota"

"Wow!"

Wow wow wowhh wowwww ow ow owwww...

"Wow opo tho Jon Jon?" seseorang mendadak muncul membuyarkan lamunannya. Mulutnya yang tadi menyimpul senyum mendadak kecut, seperti orang yang kecanduan nikotin tapi nggak mampu beli kretek, asem, seperti sebuah jawaban parno,

"Btw, anu Jon, tetep 200rebu, eh tapi boleh dicicil kok Jon!"

"Wow!"

"Kok wow?"

"Wow!"

"Wow piye tho Jon? Kowe ki sadar urung je?"

Hufff... Joni hanya kembali jatuh manyun. Setelah gagal mengupayakan sesuatu yang menurutnya tidak benar kepada si anu, kini datang pula berita tidak enak, baunya seperti aji mumpung, mumpung sudah harus dipanggil "bapak".

"Father father, kowe kok yo  fahter tho!"

"Eh Jon, bukan fahter, tapi father!"

"Ais, podo wae, sing penting bacanya father ngunu tho!"

"Wow!"

"Apa? Kok kamu ikut-ikut pake tredmak ku, wow wow?"

"Ais, tredmak kui apa tho Jon Jon!"

"Ar..." belum sempat Joni memberitahu maksudnya tentang kata tredmak, tiba-tiba sebuah suara yang sangat dikenalnya lewat dengan nyaringnya,

"Piye, piye Jon, wes sadar urung?"

"Aku sekarang sudah.. ehem hem hem, sudah harus kau panggil father, pokoknya fahter eh father!"

"Dieja yo, ef a te ha e er, dibaca father! Titik!"

"Wow!"

"Father titik"

"Father!"

"Father titik"

"Father!"

"Sssttt... sudah, sudah, yuk sarapan dulu ya mas-mas, kakak, father? Ini enak lho, ada bubur ayam sama tahu gejrot," lembut suara wanita cantik berbaju putih bersih dengan name tag "Suster Ayuk RSJ" membuat Joni, mas father, dan kakak terdiam membisu, memanyun, lalu menyengir dan secara tiba-tiba bersama-sama berkata,

"Ah suster baik sekali, yuk aem aem aem..."

.

.

.
*catetan:

1. piye tho Jon = Bagaimana to Jon
2. kowe ki sadar urung je = kamu sudah sadar belum sih
3. podo wae = sama saja
4. apa tho = apa sih
5. piye = bagaimana
6. wes sadar = sudah sadar
7. tredmak = maksdunya: trade mark, atau lebih gampangnya: kata-kata yang sudah jadi andalan
.
.
.

Planet bumi, Juli 2023

panggil aku fat..

sudah sah dipanggil father?

Wow!
#catholicphotography

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun