Mohon tunggu...
Missirey
Missirey Mohon Tunggu... Guru - inna maal usri yusro

Guru fisika SMA N I Pagerbarang Mampir ke blogku eriemuktiyati.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nyeri Haid, Tamu Bulanan yang Istimewa

19 Oktober 2020   14:30 Diperbarui: 19 Oktober 2020   14:36 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap bulan saya akan mengalami was-was ketika menjelang hari-hari haid akan datang, saya sendiri sudah memiliki kebiasaan mencatat tanggal tiap tamu bulanan itu datang. 

Istilah medis menyebutnya sebagai PMS atau syndrom pra menstrulasi. Hari-hari itu terasa sangat berat badan yang terasa sangat pegal, emosi naik turun hingga nyeri dada .Setelah melewati fase PMS, tibalah sang tamu ya...Menstrulasi, ketika sebagian orang merasakan sakit di hari pertama atau ke 2, saya justru mengalami sakit yang teramat berat di hari ke 3,4 dan 5...biasanya di 3 hari itu saya akan lebih banyak mengurung diri di kamar dan lebih banyak diam. 

Rasa sakit yang saya rasakan itu benar-benar kadang membuat saya menangis sendiri, di mulai dari rasa nyeri di perut, punggung dan kepala. perut terasa kembung, begah, dan mual, terkadang juga di  sertai diare serta menggigil kedinginan. Di kondisi seperti itu biasanya saya sangat mudah sakit, emosi yang benar-benar tak labil. Di dunia kedokteran sendiri menyebutkan bahwa segala keluhan saat haid terjadi karena ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh, ada 4 hormon yang berpengaruh saat haid tiba, yaitu hormon estrogen, progesteron, flikol L.

Biasanya untuk mengatasinya saya minum paracetamol agar nyeri berkurang. Selain saya juga menuruti nasehat ibu saya untuk mengkonsumsi kunyit asem serta menggunakan botol air panas di perut, tujuannya agar otot perut dan punggung tidak tegang.

Di akhir masa menstrulasi biasanya nyeripun berkurang dengan semakin sedikitnya darah yang keluar. Saya selalu merasa bersyukur ketika sudah melewati masa2 menstrulasi yang menyiksa, rasanya seperti kepompong yang berubah jadi kupu-kupu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun