Mohon tunggu...
Anjani Eki
Anjani Eki Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Fiksi

Penikmat Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cukup Hari Ini Saja

26 Juli 2017   08:28 Diperbarui: 26 Juli 2017   09:02 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Saba berkeringat, napasnya tertahan. Tangannya bergetar mencabut jarum suntik dari nadi. Ruangannya gelap. Hanya lampu meja yang menerangi. Dia duduk di sudut ruangan.

Oriza membuka pintu. Dia Membawa tumpukan jurnal yang diminta lelaki itu. Perhatiannya langsung menuju lampu meja yang menyala. Dia ingin berteriak. Saba meletakan jari telunjuk di bibir. Gadis itu  mengangguk.

Oriza mendekati Saba. Mengambil tisu dan mengusap dahi lelaki itu perlahan-lahan.  Gadis itu menatap lembut. Iba melihat Saba menyuntik anti nyeri. Asam lambung dokter itu kumat.

"Sebaiknya istirahat saja. Saya bisa tukar jadwalnya."

Saba menatap Oriza.  Dia menemukan dirinya dalam mata gadis itu.  Yang pertama sebagai asisten. Yang kedua sembunyi dalam kata sahabat. Nyalinya ciut untuk mencoba yang ketiga. Lelaki itu tersenyum mencoba menyentuh wajah Oriza.

"Cantik."

Gadis itu menghindar, menunduk dan menjauh dari Saba.

"Kamu butuh teh. Saya buatkan dulu."

Oriza berjalan menuju pintu. Wajahnya memerah. Hari ini akan jadi masa lalu. Dan  cukup hari ini saja. Namun hatinya tidak dapat ditipu. Berdetak keras, tidak terkendali.

"Saya butuh kamu."

Oca menghentikan langkahnya. Kata itu tidak perlu diulang kali kedua. Rasa panik menjalar, lusa lelaki itu pemberkatan pernikahan. Perlahan dia membalikkan tubuh ke arah Saba.

"Apa?"

Saba terkejut. Dia berdiri perlahan dan membuka jas putihnya. Lelaki berlengan kekar itu menatap jam dinding. Sadar mahasiswanya telah lama menunggu.

"Saya butuh kamu...atur ulang jadwalnya."

Oriza mengangguk pelan dan meninggalkan Saba. Membiarkan rasa dua tahun itu dalam diam.

Saba mengintip dari balik tirai. Gadis itu tampak manis dengan kerudung merah jambu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun