Mohon tunggu...
Anjani Eki
Anjani Eki Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Fiksi

Penikmat Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Cerpen: Puisi untuk Papa

10 Agustus 2016   10:05 Diperbarui: 10 Agustus 2016   10:10 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"ini ongkosnya Bang, kembaliannya diambil aja"

"Baik Neng makasih. Yakin Neng ga mau ditemenin ?"

"Yakin Bang, saya mungkin agak lama. Ntar gampang deh, cari ojek lain "

Segera aku melangkahkan kaki. Meninggalkan tukang ojek yang masih menatap binggung.

Aku masuk ke halaman yang luas dan tenang. Sudah lama sekali tidak kesini. Damai sekali. Dikelilingi banyak pohon. Terasa teduh. Rumput jepang terawat dengan rapih. Indah sejauh mata memandang.

"Assalamualaikum Papa..., Mita datang Pa. Mita punya hadiah buat Papa. Dengar baik-baik ya Pa. Pasti Papa suka"

         ***Puisi Untuk Papa***

Aku rindu lenganmu yang kekar Pa

Nyaman untuk aku bermanja

Nyaman tempat aku berlindung

Aku rindu aroma parfum Papa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun