Mohon tunggu...
Cladyzza Evantia Poetri
Cladyzza Evantia Poetri Mohon Tunggu... -

belajar menjadi bidan yang bisa peka dan kritis dengan tulisan\r\n\r\nberusaha, berusaha, berdoa \r\n(ʃƪ˘ڡ˘) ( ˘ з˘)~♡

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

kamu + dia = 2 tahun

11 Desember 2011   12:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:31 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

satu tahun ... bersama

kemudian berpisah dan ini sudah tahun kedua semenjak kita berpisah .

tapi kamu masih disini , di sini tak beranjak .masih berputar di otakku . membuatku aku bingung mengapa aku harus terjebak dalam hubungan seperti ini.

kita telah memutuskan untuk berpisah.

sungguh , aku mengira semua begitu mudah untukmu.

terlalu mudah bahkan

tanpa kompromi tanpa pertimbangan

telepon waktu itu telah memutuskan semua keindahan yang pernah kita buat di semarang.

lama sekali baru aku menyadari ternyata bagimu pun itu tak mudah, butuh waktu satu tahun bagimu untuk mendapatkan penggantiku dan aku hanya butuh waktu 6 bulan untuk menggantimu dengan yg lain . tragis !

kemana cinta yang kita gembar-gemborkan sewaktu dulu, yang mengatakan seiya sekata, berjanji selamanya, saling menyayangi , saling mengingatkan, saling memberi, saling membutuhkan dan selalu ada untuk masing-masing.

entah itu semua pergi kemana, tau-tau sudah hilang dan lenyap

yang aku tau saat itu hanyalah perjalananku harus berlanjut, dan ini takkan menghentikan langkahku, tak kan membuat ak trauma menemukan cinta yang lain

yaa itulah aku, bukan pemain .hanya saja aku terlalu mudah untuk menyayangi seseorang.

kamu bertahan hanya dengan seorang wanita itu sedangkan aku sudah berganti hampir lelaki ketiga setelah kamu. ini bukan ak anggap sebagai kebanggaan itu malah membuktikan bahwa aku ternyata tak cukup hebat seperti kamu yang mampu menjaga sebuah hubungan.

kamu ditambah dia = 2 tahun

aku tidak bisa ditambah dengan siapa-siapa karena tak bisa bertahan lama. menyedihkan .

boleh tau kenapa kamu tak bisa hilang seperti mantanku yang lainnya ?

setiap aku berdoa kepada tuhan tengah malam itu , dalam sujud aku meminta . ya allah pertemukan aku kembali dengannya wlau hanya mimpi . aku begitu merindukanya .bahkan aku tak berani untuk sekedar mengirim sms kepada dirinya . aku takut aku mengganggu hubungannya yang baru.

dan setiap itu pula setelah loss kontak beberapa bulan . kamu datang lagi dalam malamku . melalui sebuah telepon dengan private number . sekedar menyapaku dan menanyakan kabarku lalu dengan kamuflase yang indah kamu mengeruk lagi kenangan kita dalam sebuah cerita kenangan.

tahukah kamu aku begitu merindukanmu ? ya allah maafkan aku. ak tahu dia sudah bukan milikku lagi .aku tahu itu semua sudah masa lalu . tapi bisakah engkau menghapus dia seperti engkau menghapus waktu yang pernah berlalu dulu .

ak sangat mengenali suaramu . bukan hal yang aneh lagi jika kamu sering menghubungiku tengah malam dengan numer pribadimu . ak tak tahu kenapa kamu tidak mau menampilkan numermu .entahlah . .

dan aku juga tahu , saat kamu menghubungiku pasti kamu sedang bosan atau sedang galau karena pacarmu . makanya kamu meneleponku , walau tak pernah kamu katakan alasan itu .aku sekedar menebak .aku memainkan feeling seorang perempuan disini.

tapi tak apa, akupun tidak merasa dimanfaatkan olehmu .

aku tahu sekarang posisiku yang berbalik menjadi diantara kalian . bukan aku dan kamu lagi tapi sekarang

kamu dan dia sedangkan aku berada di tengah .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun