Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, shalom, om swastiastu. Namo buddhaya, salam kebajikan.
Apa kabar para pembaca yang budiman? Semoga Kesehatan dan keberkahan selalu menyertai kita semua, aamiin.
Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Kali ini saya akan memaparkannya dengan menggunakan model Driscoll.Â
Model ini di adaptasi dari refleksi yang digunakan pada praktis klinis (Driscoll & The, 2001). Model ini dikenal dengan model "what". Model ini terdiri dari tiga bagian, yaitu what, so what dan now what?
WHAT?
Materi modul 1.2 adalah nilai dan peran guru penggerak. Pada modul 1.2 diawali dengan tugas membuat trapesium usia. Di trapesium usia tersebut saya diminta menuliskan hal negative dan positif yang pernah saya alami dari sejak saya kecil.Â
Dari tugas yang saya buat tersebut, saya mendapatkan pembelajaran yang sangat mengena di hati saya. Bahwa, kejadian negative maupun positif tersebut masih bisa saya ingat sekali walaupun sudah terjadi puluhan tahun. Kemudian saya merefleksikan pembelajaran ini ke dalam kelas saya. Sejak saat itu saya berusaha membuat kenangan positif untuk murid saya. Jangan sampai saya meninggalkan momen negative yang akan mereka kenang bertahun-tahun.
Kemudian di materi eksplorasi konsep, saya diberi penjelasan tentang bagaimana secara psikologis kita menanggapi peristiwa positif dan negative agar tidak mempengaruhi di kondisi kita sekarang.
Di ruang kolaborasi, kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi. Di ruang kolaborasi kami belajar menggali nilai guru penggerak yang sudah kami miliki. Setelah mengidentifikasi nilai guru penggerak yang ada, selanjutnya kami juga diminta menjabarkan tentang peran guru penggerak. Setelah itu kami merancang satu kegiatan yang mencakup salah satu peran guru penggerak.
Pada bab demonstrasi kontekstual, saya wujudkan dengan membuat video tentang posisi diri saya sekarang sebagai guru penggerak, nilai yang ada pada diri saya dan peran saya sebagai guru penggerak di lingkungan sekitar saya terutama di lingkungan sekolah.
Kemudian pada tanggal 18 November 2022, saya mengikuti kelas elaborasi konsep secara virtual Bersama instruktur S. Betti Delia Tambun. Di kelas tersebut saya belajar bagaimana cara mengontrol rasa Ketika mendapat kritik atau saran dari orang lain.