Tugas 1.2.a.6 Demonstrasi Kontekstual modul 1.2. Pendidikan Guru Penggerak
Perkenalkan nama saya Dewi Puspitasari. Siswa saya biasa memanggil saya dengan sebutan Miss Dewi. Saya mengajar di SD Negeri Pagedangan 01, dan saya mengajar di kelas 5. Saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Tegal.
Menjadi Guru Penggerak adalah tantangan buat saya pribadi. Tantangan untuk menjadi lebih baik, lebih berkompeten dan lebih bisa lagi menggerakkan orang-orang di sekitar saya untuk menuju ke arah yang lebih baik lagi.
Guru penggerak dituntut memiliki komitmen berupa nilai-nilai yang harus di pegang, pedomani dan diterapkan, karena didalamnya memuat kekuatan seorang guru dalam menerapkan filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan tujuan mewujudkan profil pelajar pancasila. Dengan kata lain nilai-nilai tersebut wajib ada pada sosok guru penggerak. Nilai yang harus ada pada seorang guru penggerak adalah mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid.
Di artikel ini, saya akan menggambarkan, tentang apa saja yang akan saya lakukan sebagai Guru Penggerak setelah saya 3 tahun lulus Guru penggerak. Tentu saja setelah lulus Guru Penggerak, saya pastinya dituntut untuk menggerakkan orang-orang di sekitar, menularkan ilmu yang saya peroleh selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Berikut ini adalah gambaran atau deskripsi dari saya tentang apa yang akan saya lakukan setelah saya nanti lulus Guru Penggerak.
Mandiri
Guru Penggerak harus mampu senantiasa mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya. Seorang guru penggerak mampu memotivasi diri sendiri tanpa menunggu adanya perintah dari atasan, haus akan ilmu baru dan haus belajar karena hakikat belajar sepanjang hayat. Dengan kata lain saya akan terus mengembangkan kompetensi saya sebagai pribadi ataupun seorang guru.
Nilai mandiri tersebut saya terapkan dengan aktif mengikuti seminar, webinar dari berbagi narasumber dan dari berbagai platform. Berbagai kegiatan yang dilakukan secara online ataupun offline saya ikuti demi memuaskan rasa haus saya kan ilmu yang harus saya penuhi. Dan kegiatan tersebut saya lakukan agar pembelajaran yang saya laksanakan lebih bermakna bagi siswa.
Reflektif
Menurut KBBI, reflektif artinya gerakan badan di luar kemauan; secara refleks. Namun, arti kata reflektif yang dimaksud disini adalah Guru Penggerak harus terbuka dengan semua saran dan masukan dari siswa, rekan sejawat maupun dari luar. Mampu merefleksikan pembelajaran yang dilakukan dan meminta masukan atau saran biak dari pihak KS maupun rekan sejawat. Sikap reflektif yang dilakukan seorang Guru Penggerak misalnya mengadakan evaluasi dengan meminta siswa, rekan sejawat memberikan komentar atau penilaian dari kegiatan pembelajaran dan program sekolah untuk mendapatkan kelebihan yang akan terus dipertahankan dan kekurangan untuk ditingkatkan sehingga menjadi lebih baik lagi kemudian melakukan umpan balik dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut.
Reflektif artinya mau menerima kritikan, saran dan nasehat dari berbagai pihak. Apalagi sebagai Guru Penggerak kita butuh perbaikan dan perubahan dalam pembelajaran yang kita laksanakan. Agar orang-orang di sekitar kita tergerak untuk melaksanakan perubahan yang lebih baik.
Kolaboratif
Kolaboratif artinya sikap menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk menciptakan hubungan yang saling mendukung demi kemajuan Pendidikan Indonesia ke arah  yang lebih baik. Contoh kolaboratif adalah bekerja sama dengan rekan sejawat dalam menyusun rencana program sekolah maupun pembelajaran, bekerjasama dengan guru lain membuat media pembelajaran, berkolaborasi dengan Orang tua siswa dalam mengatasi permasalahan belajar yang dihadapi oleh siswa baik masalah akademik maupun non akademik.
Nantinya sebagai lulusan guru penggerak saya akan  menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah. Saya harus menjadi coach bagi guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah, saya akan terus Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah dan Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah serta membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Tingkatkan lagi Kerjasama dan kolaborasi dengan murid, rekan guru, Kepala Sekolah, Komunitas dan orang tua siswa demi terwujudnya pembelajaran yang lebih baik dan bermakna.
Inovatif
Sebagi Guru Penggerak harus menjadi innovator atau penemu atau pengembang atau mempengaruhi. Inovatif disini artinya memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaruan atau aktif memunculkan gagasan-gagasan baru yang tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu. Dibutuhkan ketelitian, keuletan dari seorang Guru Penggerak untuk melihat peluang dan potensi yang ada di sekitarnya (baik dari guru lain, murid, kepala sekolah, orang tua murid, komunitas lainnya) untuk mendukung ide orisinal demi menguatkan pembelajaran murid. Misalnya membuat media pembelajaran yang menarik, sehingga pembelajaran tak terasa sebagai beban, tetapi tetap bermakna bagi siswa, menggunakan berbagai sumber belajar, menyenangkan, dan sesuai dengan cara belajar siswa yang sesuai dengan kodrat zaman, zaman dimana perkembangan IPTEK sangat pesat. Kita sebagai guru dituntut untuk mengikuti dan menguasi IPTEK agar tidak tertinggal dengan zaman.
Berpihak Pada Murid
Guru harus menghamba pada murid. Hal tersebut merupakan filosofi pemikiran KHD. Di kelas jadikan siswa sebagai pusat, bukan guru. Jadikan siswa sebagai actor utama dikelas. Guru Penggerak selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama. Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak didasari pembelajaran murid terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri. Guru penggerak menuntun murid dengan sepenuh hati untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Sebagai seorang guru penggerak saya tentunya dituntut untuk terus  meningkatkan kompetensi saya dalam mendidik siswa dengan berpihak kepada murid, dimulai dari melakukan pembelajaran dikelas dengan mempertimbangkan minat dan bakat siswa.
Jika pembelajaran di kelas didasari dengan kodrat alam (bakat, minat dan potensi) dan juga kodrat zaman, saya yakin sekali pembelajaran akan menghasilkan tujuan Pendidikan yanga sesungguhnya yaitu mencapai kebahagiaan siswa setinggi-tingginya.
Trikon dari KHD yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani senantiasa saya terapkan dalam keseharian saya dalam menuntun siswa. Saya adalah petani yang diberi titipan berbagai benih atau biji tanaman. Mungkin dari semua biji tersebut ada yang berkulaitas baik, ada juga yang mungkin kurang baik. Tugas saya sebagai petani adalah memberi tempat yang nyaman, merawat dan memupuk agar menjadi tanaman yang kokoh dan menghasilkan.
Kegiatan Keseharian dari saya sebagai Guru Penggerak yang mencerminkan nilai-nilai tersebut dapat saya gambarkan sebagai berikut.
Sebagai guru saya selalu berusaha menjadi role model dan inspirasi bagi siswa saya,rekan sejawat, komunitas, keluarga dan lingkungan sekitar saya. Filosofi pemikiran KHD selalu saya jadikan dasar dalam melaksanakan pembelajaran.Â
Penerapan nilai-nilai berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, haruslah terus saya aplikasikan, misalnya dengan senantiasa membuat kontrol bersama atas kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang mana bahwa setiap siswa adalah subject pembelajaran bukan object, siswa adalah actor utama, bukan kita atau guru actor utamanya. Saya dengan mandiri mengembangkan, mencari media pembelajaran yang menarik agar siswa lebih merasa nyaman di kelas, kemudian saya juga membiasakan melakukan refleksi pada setiap usai kegiatan pembelajaran di dalam kelas, Â membangun relasi-komunikasi sehingga lahir kolaborasi bersama rekan-rekan sejawat maupun dengan unsur pimpinan di sekolah, dan juga terus berinovasi menerapkan pembelajaran berbasis teknologi, mengikuti perkembangan sosial media yang sedang trend di kalangan siswa saya agar saya bisa masuk ke dunia mereka. Harapannya jika kita bisa masuk ke dunia siswa, maka siswapun akan menjadikan guru sebagai teman dan pastinya tujuan pembelajaran akan mudah tercapai.
Kegiatan Rutin Berkesinambungan.
Rencana jangka pendek, jangka menengah dan juga jangka panjang dari saya sebagai pewujudan dan peningkatan dan pengembangan diri saya adalah dengan menyusun indikator pengembangannya. Hal ini dimaksudkan agar  perkembangan kemajuan yang saya buat dapat diukur. Kemudian saya juga siap merefleksi semua kegiatan sehingga setiap kegiatan dan kebijakan yang saya buat terus bertambah baik dan maju. Untuk lancarnya kegiatan rutin ini maka saya terus membangun dan mengembangkan relasi dan komunikasi agar tercipta kolaborasi yang baik dan menghasilkan inovasi yang berguna.
Kegiatan Khusus
Ad-hoc atau kegiatan khusus yang akan saya laksanakan adalah dengan terus membuka kesempatan dan mendukung seluruh elemen yang ada di sekolah untuk mengupgrade kompetensi mereka. Hal ini dimaksudkan agar mereka merasa terfasilitasi dan bersemangat meningkatkan kompetensi mereka masing-masing. Saya akan memberikan mereka keleluasan dalam usaha meningkatkan kompetensi. Dan tentunya tetap saya ingatkan kepada para guru agar dalam kegiatan mengupgrade kompetensi mereka tidak melupakan tugas utma mereka menuntun siswa dan mengarahkan siswa kea rah yang lebih baik.
Demikianlah pemaparan saya tentang apa yang akan saya lakukan setelah 3 tahun saya menjadi Guru Penggerak. Semoga artikel ini menginspirasi pembaca. Terima Kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H