Riuh ya...
Ribut dan protes hanya tentang sebuah ucapan selamat hari raya
Jadi panjang dengan segala macam analisis
Terlalu sederhana tapi mengapa jadi sulit?
Malam hari pada sebuah acara Natal yang kuhadiri
Pendetanya bertanya pada kita semua 'apakah saudara merasa dirugikan jika tidak mendapatkan ucapan selamat? '
Tentu saja tidak! Apa yang kurang jika tidak memperolehnya?'
Lalu kenapa menjadi ribut?
Apakah kita pernah meminta, menuntut pada lingkungan untuk memperolehnya?
Akh, itu pikiran sederhana saya saja
Ya, sesederhana itu....
Mari nikmati perbedaannya...
Pagi hari tepat di Hari Natal, saat sedang menyiram tanaman
Sebuah teriakan kudengar dari seorang Bapak, tetangga kami; woi.....Natallllll, Selamat Natall, Merry Christmas.....
Akupun tersenyum mengangguk, bersyukur
Lingkungan perumahan tempat kami tinggal dengan tetangga yang mayoritas Muslim taat dan beberapa ada Hindu juga dan satu-satunya Nasrani hanya kami saja.
Tetap indah.....
Saat Natal saya mendapatkan parsel Natal dari mereka, saat Idulfitri juga menikmati bahkan kitapun ikut menikmati makanan berbuka saat puasa....
Masih bertanya kenapa, mengapa ribut?
Mengapa tidak saling menjaga, melindungi, mendukung...
Bukankah itu jauh lebih indah?
Â
Akh.....
Selamat Natal ya...
Bentar lagi Tahun Baru, pola pikir yang baru dan hidup baru.....
Â
Salam Waras
Gianyar, 27 Desember 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI