Mohon tunggu...
Miss Debbie
Miss Debbie Mohon Tunggu... Guru - Perempuan Sederhana

Perempuan Sederhana | Hidup Sederhana | Hidup Berdampak | Cinta Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melatih Anak untuk Tidak Menyalahkan Orang Lain

3 November 2020   12:00 Diperbarui: 3 November 2020   12:04 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita pasti pernah melihat atau mungkin mengalami, ketika anak terjatuh karena berlari -- tersandung dan jatuh, lalu orang tua akan datang dan memarahi benda mati yang "menyebabkan" anak tersandung. Atau ketika anak berjalan dan menabrak lemari kemudian menangis; banyak orang tua anak datang lalu memarahi lemari seolah-olah lemari yang salah, bahkan ada juga yang sampai mengatai lemari tidak pnya mata sehingga tidak dapat melihat ada anak yang lewat.

Hal-hal seperti ini terlihat sangat sederhana dan lumrah terjadi dalam masyarakat. Ini bahkan terlihat baik-baik saja dan menjadi penolong bagi orang tua maupun guru (Guru Pendidikan Anak Usia Dini), dimana hal ini akan membuat anak tidak larut dalam tangisan. Anak akan merasa aman karena ada yang menjadi pembelanya, merasa aman dan senang menyadari bahwa saat dia jatuh atau benjol karena menabrak itu bukan kesalahannya.

Tetapi tanpa kita sadari, hal sederhana ini malah menjadi pemicu atau pendukung membentuk anak menjadi pribadi yang akan menyalahkan orang lain atau hal apa saja ketika mereka melakukan kesalahan. 

Secara logika benda mati yang ditabrak sehingga menyebabkan anak benjol atau benda mati penyebab anak tersandung tidak memiliki kesalahan apa-apa. Harusnya sebagai orang tua atau pendidik, memberikan penjelasan pada anak bahwa mereka harus lebih berhati-hati lagi saat berjalan, mereka perlu melihat apa yang di jalan atau benda di sekelilingnya sehingga tidak terjadi benturan atau terjatuh. Hal ini untuk membangun rasa tanggung jawab anak, tidak melempar kesalahan pada orang lain bahkan benda mati. Anak memahami tentang sebab akibat dan bertanggung jawab pada apa yang telah dilakukannya.

Bagi orang dewasa hal-hal ini kadang-kadang terlihat lucu dan menggemaskan tetapi akan berdampak negatif bagi anak-anak.

#TerusBelajar

Salam Sehat dari Guru Anak Usia Dini

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun