Ketika Tuhan menciptakan Hawa, Adam lebih dulu ada. Hawa dicipta dengan proses yang sama dengan terciptanya Adam, dari segumpal darah, begitu yang kitab suci katakan. Mereka dijodohkan garis nasib sebagai penghuni surga pada awalnya, namun turun ke bumi sebagai penebus kesalahan memakan buah terlarang. Kemudian waktu berlalu, dan keturunan-keturunan Adam dan Hawa menjadi penghuni setia di bumi-Nya. Kisah Adam dan Hawa berakhir secara harfiah, namun dua nama ini menjadi simbol pasangan sejati, laki-laki dan perempuan yang digariskan berpasangan, sampai waktu yang ditentukan.
Masyarakat menganggap bahwa Hawa tercipta dari sebagian rusuk Adam, sehingga saat ini istilah bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki masih menjadi patokan ketika berbicara tentang jodoh. Saya pun pernah membaca dari beberapa hadist dan fiqih bahwa ketika janin berusia 4 bulan, saat dimana ruh manusianya ditiupkan ke raga, maka saat itu pulalah dituliskan garis nasibnya, lahir, mati, kehidupan, termasuk jodoh. Apabila merunut kepercayaan dimana wanita dicipta dari sebagian tulang rusuk laki-laki, maka seyogyanya laki-laki akan memiliki jodoh perempuan yang lebih muda darinya, karena sang laki-laki lah yang akan lahir lebih dulu dari sang perempuan. Iya kah??
Pasangan yang usia suaminya jauh lebih tua dibanding sang isti banyak adanya, masih dianggap wajar oleh mata masyarakat. Tapi kenyataannya, banyak pula pasangan dengan usia sang istri lebih tua dari suami. Pernah terlintas dalam fikiran, apakah ini artinya tatanan Tuhan dimanipulasi, apakah pasangan beda usia ini (baca : istri lebih tua dari suami) mengepankan nafsunya dan melanggar hukum Tuhan?? Kenapa pula banyak mata terpicing kala pasangan unik ini hadir di lingkungannya?? Yaa, pasangan unik penuh sensasi.
Dari banyak cerita, kisah romatika pasangan ini pun sama adanya dengan pasangan normal lain, misalnya cinta tak direstui, terhalang perbedaan status sosial, kemapanan yang jomplang, prasangka dan praduga negatif, orang ketiga.. waah banyak hal serupa ternyata. Kalau pada akhirnya mereka sampai di pelaminan, berarti ujian-ujian itu menurut saya berhasil mereka lalui, yah walaupun ujian sebenarnya justru datang setelah tampil di pelaminan.
Memang di beberapa penelitian, faktor perbedaan usia bisa menjadi penentu berhasil-tidaknya sebuah hubungan. Saya ulangi, BISA!! Tapi bukan berarti menjadi patokan memilih calon jodoh lho. Karena (masih menurut saya) berhasil-tidaknya hubungan itu karena pola fikir, biasanya siy orang bilangnya "mindset". Kalau mindset Anda masih menganut bahwa sebagai laki-laki itu harus punya istri yang lebih muda, atau sebagai perempuan itu suaminya yaa harus yang lebih tua biar bisa ngemong, hubungan unik tadi ga akan pernah terlintas di fikiran Anda. Atau kalaupun terlanjur, Anda akan serapat mungkin menyembunyikan hubungan unik itu, karena takut dengan omongan orang.. Kedewasaan berfikir seorang laki-laki itu tidak selalu ditentukan oleh usia, mungkin saja di usianya muda, ia kaya pengalaman hidup yang membuatnya lebih bijaksana untuk menuntun jalan sang perempuan menapaki hari-hari penuh makna.
Sebagai penutup, Saya berdoa semoga pasangan-pasangan unik yang ada di luar sana benar-benar menghargai jalan Tuhan yang mempertemukan mereka. Karena jodoh adalah salah satu rahasia terbesarNya..
#optimistAlways
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H