Mohon tunggu...
Miss End
Miss End Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Si bu lik yang moody dan punya banyak hobby..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

MLM, Mendekatkan atau Menjauhkan Teman?

24 Juli 2015   00:47 Diperbarui: 24 Juli 2015   00:47 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hayo.. siapa yang pernah kena prospek MLM? Ngacung...

Atau, malah anda yang sedang gethol-getholnya nyari downline? 

Pertama-tama, maaf kepada semua member MLM dengan merk apapun itu. Saya tidak anti mlm lho, karena saya pernah cocok menggunakan produk mlm tertentu. Saya hanya ingin menuangkan uneg-uneg saya karena saya sudah bosan dengan yang namanya di prospek member MLM "tertentu". Saya kurang nyaman dengan cara berpikirnya sehingga saya memilih sedikit menjauh. Daripada kita jadi bersitegang terus.

Kata member nya, MLM itu mendekatkan yang jauh. Tapi sebagian calon prospekan (istilah apa ini) yang gagal direkrut, MLM itu menjauhkan yang dekat. Lah, terus mana yang benar? Coba saya kasih ilustrasi dua-duanya. 

 

MLM itu mendekatkan yang jauh

Setelah 9 tahun tahun tak pernah bertegur sapa dengan seorang teman SMA, saya agak takjub saat dia mengirimkan pesan via FB. Saya pikir dia hanya mau lebih deket saja. Tapi ternyata dia menawari saya untuk bergabung di satu MLM. Saya menolak dengan halus, karena saya memang tidak tertarik dengan dunia MLM. Teman saya merayu saya mati-matian, sampai akhirnya saya tidak enak menolak. Saya bilang ke teman kalo saya mau bergabung dengan MLM tersebut dengan catatan saya cuma mau dapat harga member. 

But then, the disaster began..

Setiap hari saya di tag untuk semangat promosi. Hampir setiap hari status upline saya soal MLM. Kemudian, ada hari dimana saya mendapat kiriman pesan darinya. Dia mengingatkan saya untuk tutup point untuk bisa dapat bonus. Maka saya menolak, mejelaskan alasan saya dengan tegas namun masih sopan. Hari lain, member yang lain ikut mengirimkan pesan yang serupa tapi tak sama. Lagi-lagi saya tegas menolak dan menyebutkan di awal bahwa saya dulu bergabung karena ingin dapat harga member saja. 

Mungkin karena saya bukan downline yang menjanjikan kali ya, teman saya akhirnya menyerah dan kita tida ada komunikasi lagi. Saya pikir MLM ini akan mendekatkan yang jauh, tapi ternyata saya jauh juga sama dia.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun