Mohon tunggu...
Vera Merisha
Vera Merisha Mohon Tunggu... Administrasi - INDONESIA

..Never think to be the best but always think to do the best in order to be the best..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"Fenomena Foto Profil" --Mari Direnungkan--

18 Mei 2013   21:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:22 2611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beda orang beda pendapat jadi mari kita hargai perbedaan. Sungguh, sebuah perbedaan itu indah bukan?

Tulisan ini akan begitu menyinggung beberapa pihak jika tak disikapi secara bijak. Jadi, sebelum saya mempublikasikannya izinkan Saya memohon maaf jika tulisan ini terkesan menyinggung atau tak layak dipublikasikan.

Pemajangan foto profil begitu fenomenal. Jika kita merasa foto itu bagus maka kita akan dengan bangganya memajang foto tersebut sebagai foto profil kita baik di akun sosial facebook, twitter, blog dan sebagainya. Inilah beberapa fenomena yang kerap terjadi:

1. Kebanyakan orang akan bangga memajang foto diri mereka dengan pasangan yang belum menjadi suami/istri mereka. Begitu mesra dan membuat mata yang memandang berdecak kagum. Namun alangkah baiknya jika hubungan itu disahkan oleh agama maka akan menambah pahala baik para penikmat maupun sang pemilik akun.

2. Kebanyakan orang lebih suka memajang foto kartun atau foto yang bukan diri mereka di akun sosial tersebut. Entah dalam rangka dan tujuan apa, yang jelas mereka tak pernah ingin menampakkan diri mereka. Ada yang memajang foto kartun favoritnya, ada pula yang memajang foto jualan onlinenya sebagai promosi bisnis online, dan ada pula yang menggunakan foto lain karena tak ingin orang lain tahu rupa sang pemilik akun yang sebenarnya.

3. Kebanyakan orang lebih suka memajang foto diri sendiri. Hal ini juga terjadi pada Saya. Foto-foto dalam acara tertentu seperti kelulusan, wisuda, haji/umroh, ke luar negeri dan acara formal/informal lainnya. Foto-foto yang bagus dengan pemandangan indah akan menjadi pilihan utama. Foto dengan rupa unik dan lucu akan menjadi prioritas. Foto-foto yang manis dan cenderung narsis akan menjadi foto profil terpopuler. Ini lebih baik bukan? Lebih baik narsis daripada minder? Asal jangan memajang foto yang tak senonoh. Alangkah mirisnya cara narsis yang seperti itu.

4. Kebanyakan orang lebih suka memajang foto mereka dengan anak/suami. Nah, Saya suka yang ini. Apalagi bagi pasangan yang baru menikah, mereka akan dengan bangganya memajang foto pernikahan mereka. Sungguh suatu foto yang pantas diabadikan karena hanya sekali seumur hidup namun lama kelamaan foto itu akan berganti menjadi foto sang buah hati yang menjadi buah kasih pernikahan tersebut. Lama-kelamaan foto tersebut akan berubah menjadi sebuah potret keluarga utuh, ada ayah, ibu dan anak. Subhanallah, sebuah foto yang sangat dinantikan banyak orang.

5. Hanya sedikit orang yang memajang foto mereka bersama ayah atau ibu mereka di akun sosial. Saya bisa menghitung berapa jumlah teman di akun facebook Saya yang memajang foto mereka bersama ayah/ibu atau bahkan keduanya bersama mereka. Entah apa penyebabnya, entah apa gerangan alasannya. Padahal jika mereka menyadari betapa kehadiran dan kelahiran mereka begitu dinanti oleh orang tua mereka di dunia ini, mereka akan menyesal tak pernah menampilkan foto orang tua mereka di jejaring sosial. Kebanyakan dari mereka akan menampilkan wajah kedua orang tua mereka jika beliau sudah meninggal dunia. Astagfirullahaladzim, apakah itu terjadi pada Anda? Haruskah menunggu maut memisahkan baru memajang foto beliau? Dimana hati dan nurani kalian? Tak banggakah kalian memiliki orang tua sehebat beliau? Lalu mengapa kalian tak pernah mau menampilkan foto beliau di akun sosial kalian? Orang tua begitu mencintai kalian tulus hingga akhir hayat. Mereka sangat bangga memiliki kalian, memajang foto kalian pada saat kalian lahir, memamerkan kecerdasan kalian saat balita, membincangkan kalian saat dewasa dan selalu mendoakan kalian. Lalu mengapa kalian baru tergerak hati untuk menampilkan foto orang tua kalian saat mereka telah tiada? Banyak orang yang tak lagi memiliki orang tua di dunia ini sibuk memuji orang tua lain dan berbuat baik kepada orang tua lain sebagai bentuk perwujudan kasih sayang anak terhadap orang tua. Memajang foto orang tua yang telah pergi untuk selama-lamanya sebagai bentuk rindu. Lalu haruskah kalian bangga memiliki orang tua saat mereka telah tiada? Mari renungkan itu. Pajanglah foto orang tua kalian dan katakan kalian bangga memiliki orang tua seperti beliau. Daripada memajang foto dengan pacar yang belum tentu jadi pendamping hidup kita, lebih baik memajang foto dengan orang yang mencintai dan menerima kita apa adanya yang sesungguhnya yaitu "Ayah dan Ibu" kita.

Akhir kata, foto profil adalah foto untuk menyampaikan siapa diri kita. Pajanglah foto dengan sopan, manis dan pantas untuk dilihat. Itu adalah hak pribadi sang pemilik akun untuk memajang foto apa dan dengan siapa mereka di akun tersebut. Namun ada baiknya jika foto yang terpampang adalah foto yang tak menimbulkan kemudharatan. Semoga bisa dicerna secara bijak.

Terima Kasih.

MizVe105Ra..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun