Mohon tunggu...
Miss Nying-Nying
Miss Nying-Nying Mohon Tunggu... karyawan swasta -

only in gold i trust completely,\r\nothers...bullshits

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

May Be Yes....May Be No

9 Mei 2011   04:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:55 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang lelaki menuliskan puisi disini...."Nying, tulisan itu buat kamu." Tapi tak lama kemudian dia menelponku, "Cilaka ada perempuan lain yang nanya apa puisiku itu buat dia dan saat kukatakan itu buat perempuan lain yang namanya kutuliskan di bawahnya, dia tak percaya bahkan menyangka nama itu mengada-ada," Anehnya aku mengalami hal yang sama dalam versi yang lain... Beberapa saat setelah tayang, di Inboxku masuk pesan..."Itu buat Mbem ya?", aku langsung membantah sebab Mbem tak pernah kesepian. Eh dia masih nanya lagi, "Kalo gitu itu buat aku ya...". Somehow ini menimbulkan ide untuk mengiyakan bukan karena tulisan itu buat dia tapi lebih karena ingin memastikan posisi kami sebab dia itu pria tipe angkot... jauh-dekat Rp.2.000.- (hehehe). Yuppp, kadang-kadang saat aku sekedar menganggap dia sebagai teman, rasanya dia mendekat.Saat didekati, dia segera berlari menjauh...nah jenis hubungan seperti ini gak enak banget buat perempuan pembuat keputusan seperti aku...puisinya Ikaparhusip mengingatkan masalah ini:

Do you love me?

Give me  time to think about it

How many seconds do you need?

I don't know

When will i get your answer?

I have no idea, maybe today, perhaps tomorrow

Too long, I am in hurry right now.

I ask you once again, do you love me?

Please give me some minutes

Five minutes?

It's too fast you know.

Do you love me?

Hey, don't push me to say yes or no!

Then I have your answer

Begitu aku iyakan pertanyaannya langsung muncul jawaban panjang lebarnya dengan ending tetap menggantung tapi aku menangkap soul yang sama dengan ending puisinya Ikaparhusip: Then I have your Answer...

Makanya perlu juga aku klarifikasi ma dia...bahwa catatan itu bukan buat dia, itu catatan lamaku pada Bill  aka Papanya Wendi yang masih tersimpan di laptopku. Aku tak pernah mengenal lelaki yang berkubang sepi selain Bill...boleh saja lelaki lain bilang sepi tapi siapa yang bisa menandingi sepi dan lukanya....

Terus terang saling klarifikasi yang terjadi sangat melegakan...terutama buatku...aku menari mengikuti irama lagu Kathy Perry...ini semacam kemenangan...kemenangan atas diri sendiri.

Kemudian malam itu tiba-tiba aku terjaga dan tak bisa lain segera membuka laptop dan berkoneksi internet - voila, Bill ?? Bill kamu mengingatkan tentang Mei...Mei yang sangat berarti buatmu dan buatku karena di bulan Mei tahun lalu itu kita berkenalan...dan di tahun ini aku punya sejumlah harap yang telah kulontarkan ke langit.. Kamu sendiri sampaikan Harapan....apalagi yang kau harapkan Bill, bukankah telah ada perempuan itu yang bisa menghangatkan hatimu....hidupmu sempurna dengan kedudukan baru dan seorang perempuan lembut di sampingmu.  Dan kemudian tentang sakitmu yang kambuh lagi malam itu yang menjalar hingga ke tengkukmu membuatku teringat saat kita bersama itu. Khawatir dan airmataku selalu mengalir deras jika kau kesakitan...ingat tentang bubur ayam dalam kemasan yang kusodorkan itu Bill. Dan kemudian kamu akan pura-pura sudah pulih sekedar meredam khawatirku itu Bill..... Bill....apa yang sedang kau lakukan? Apa kau masih mengharapkan aku.....dan ingin kembali bersama....?? Arrgh...Bill....kamu memiliki interpretasi yang sama dengan lelaki itu...bahwa tulisanku itu buat kamu.  Lelaki sepi itu memang kamu Bill tapi kunci dari tulisan itu ada pada paragraph terakhir saat kukatakan  aku siap menjadi Pejuang Cinta tapi bukan Pengemis Cinta... itu ungkapan untuk diriku sendiri agar siap menyemai cinta yang baru...darimanapun datangnya. Masa kau lupa gimana menariknya diriku hingga selalu ada kumbang-kumbang yang mendatangi ...hummm, narsis.com ya. [caption id="" align="alignleft" width="303" caption="blogdetik.com"][/caption] Bill....pasti kamu tambah merasa tulisan itu buat kamu saat membaca statusku yang bilang, "Tresna iki iseh dak simpen neng njero ati sing paling njero, awakmu weruh apa ora kuwi, nanging ora perduli"...kamu akan ketawa saat tahu apa yang terjadi saat itu... kata-kata itu sekedar mengutip tulisan mba Esti Dan saat akan kuhapus...bluup, pulsa internetku habis dan aku belum bisa perpanjang lagi karena aku terbiasa datang ke service center operator di Mall Ambassador dimana si mas-mas CS itu yang akan bantu isiin pulsa terus perpanjang masa berlanggananku.... hehe, kamu cukup mengenal aku sehingga pasti tahu gimana gapteknya aku. Kamu juga kan yang harus turun tangan pasang Header di blogku, pasangin theme terus cari-cari gambar ...terus benerin lay out puisi yang selalu jatuh dua spasi padahal aku inginnya berada pada satu spasi. Pasang You Tube bahkan re-size photo aja juga kamu yang melakukannya buatku... semua selalu dalam hitungan 3 menit. Ingat enggak waktu kamu bilang, "belajar Nying," buat apa ada kamu kalo begitu..., jawabku sok yakin kita akan selalu bersama...kenyataannya aku harus belajar juga saat kamu pergi...aku bahkan belum mengganti password hingga kau selalu bisa memasuki dashboardku. Bill.... Beberapa lelaki yang mendatangiku bilang, "aku hanya lelaki yang sederhana," tapi kurasa tak ada lelaki sesederhana kamu Bill  yang saat usia 8 tahun pergi sekolah tanpa alas kaki di Kalimantan sana, yang masa kecilnya dilalui dengan berpindah dari panti sosial satu ke panti sosial lain...yang dengan segala keterbatasannya bisa menembus kampus biru di Jogja itu. Dan itu malah makin menyadarkan betapa susahnya hidup saat alas kakimu disana hanya sedikit lebih baik dari saat kau berusia 8 tahun....sandal jepit yang saat talinya putuspun hanya bisa kau ikat dengan tali raffia. Waktu-waktu makanmu yang Senin -Kamis bukan karena puasa sunnah tapi karena tak ada uang hingga kamu terpaksa mencuri buku-buku klasik di Perpustakaan agar bisa diloakkan dan uangnya kau belikan mie instant pengganjal perutmu... dan kemudian semuanya itu menyebabkan kau terserang penyakit kronis itu yang setia mendatangimu hingga kini. Dan kemudian kamu mendapat kamar gratis di bawah mesjid dengan imbalan menjadi pengajar TPA. Kemudian kamu menyambi bekerja di suatu penerbitan   yang harus kamu tempuh jalan kaki di teriknya kota Jogja sepanjang 8 km... Bill.... Aku merasa terenyuh saat mengetahuinya....tapi aku tak meletakkan belas kasihan karena kau telah melewatinya sebagai pemenang kehidupan...saat kau selesaikan kuliahmu dan kau berada di tempat terhormat di Jakarta yang mempertemukan kita. Pertemuan yang membuat kita bercinta...bukan jenis bercinta birahi sepasang anak manusia tapi benar yang kau katakan..."kita bercinta secara intelektual..." terkadang kita sekedar duduk menikmati cangkir kopi sembari menikmati mentari jingga pergi ke peraduannya.Terkadang kita saling melontarkan canda..terkadang kau marah-marah enggak jelas saat mengetahui betapa hedonistnya teman-temanku...dan aku makin paham dirimu hingga jika aku ingin bercerita tentang teman-temanku itu kukatakan..."gak usah baca...ntar kamu marah-marah lagi."...kemudian kamu ketawa ngakak. Kemudian aku bisa membaca dirimu yang membuat kotak-kotak dalam benakmu dan kukatakan agar hati-hati dengan kotakmu itu karena suatu saat bisa meledak dan menghancurkan orang yang kau cintai...waktu itu aku tak mengatakan bahwa ada diriku di salah satu kotakmu selain ibumu... Bill.... Kebersamaan kita yang begitu kental tidak seperti kebersamaanku dengan lelaki lain yang selalu menghampiriku duluan. Denganmu....kita sama-sama menghampiri  sebab kita merasa nyaman dan mengerti satu sama lain. Makanya Bill aku begitu sakit saat tahu kau malah mendua....aku selalu bertanya KENAPA...KENAPA?? Waktu itu Bill, airmataku mengalir dimanapun aku berada...dan rinai itu tak akan berhenti jika tak ada sobatku BDL yang setia membuka nalarku untuk menerima semuanya. Bill.... Saat ku telah berdamai dengan keadaan...dan ingin memilih penggantimu - kenapa kamu datang lagi? a Note: mau uplot lagumu masih ga bisa Bill..."apa sih maksud embbed itu?"...sejenis jamur beracun Nying...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun