Mohon tunggu...
Miss Rochma
Miss Rochma Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Semua orang yang saya kenal adalah orang yang luar biasa dalam pemikirannya sendiri. Tulisan saya dengan gaya bahasa yang berbeda? disini : http://www.mamaarkananta.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Prosa Pertama untuk Suamiku

15 April 2011   02:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:47 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam lalu, terasa sebuah sentuhan lembut di kakiku. Membangunkanku. Terasa dingin ketika tersentuh di tepian kulitku, pahamu yang terbungkus gips memanjang sampai tumit. Rintihan teralun. Gesekan kecil antara ujung kukumu yang menghitam karena oli pabrik dan kulitmu yang merantak karena panas, menciptakan garis-garis putih penanda garukan.

Gatal, katamu.

Sayang,

Berharap selamat selalu dikucurkan Tuhan dalam setiap dentangan menitmu. Merangkulmu. Melindungimu.

Dan Sayang,

Ketika selamat terlepas, alpa merekuhmu dalam laju deru mesin, berharap sembuh kan cepat menghangatkanmu dalam kotak dingin bernama sakit.

_____

** Buatmu Sayang, cepat sembuh.

** Ikutan nulis, setelah yang lain nulis juga. Puisi Pertama untuk Istriku, Puisi Pertama Untuk Istriku-2, Puisi Pertama Untuk (Calon) Istriku, Puisi Pertama Untuk (Calon) Istriku-2, Prosa Pertama Untuk (Calon) Suamiku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun