Mohon tunggu...
M. Islahul Imami Tsani
M. Islahul Imami Tsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru di Universitas Muhammadiyah Mataram

S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Mataram, Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Pancasila universitas muhammadiyah mataram

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Sosial Emosional_Definisi, Fungsi, dan Komponen-Komponennya

10 Juni 2024   18:06 Diperbarui: 19 Juli 2024   20:05 6717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernahkah kamu mendengar istilah pembelajaran sosial emosional?

Atau bahkan sebelumnya kamu pernah belajar tentang pembelajaran sosial emosional?

Jika berdasarkan namanya, apa yang pertama kali kamu pikirkan jika mendengar istilah pembelajaran sosial emosional?

Pembelajaran yang berkaitan dengan pengelolaan emosi? Pembelajaran yang berkaitan dengan hubungan sosial? Atau apa?

Definisi Pembelajaran Sosial Emosional

Berdasarkan modul PPG Prajab dari kemendikbud, pembelajaran sosial emosional merupakan pembelajaran yang membantu individu untuk mengenali dan mengelola emosional diri sendiri maupun orang lain sehingga dapat menjalankan kehidupan dengan baik dalam kaitannya dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain dan dengan lingkungan.

Perlu diketahui bahwa emosional bukan hanya tentang marah, melainkan memiliki ruang lingkup yang lebih luas dari itu. Emosional mencangkup seluruh perasaan yang dapat dirasakan oleh seseorang saat berada dalam suatu kondisi tertentu, seperti bahagia, sedih, marah, semangat, cemas, takut, dan lain sebagainya. Melalui pembelajaran sosial emosional kita akan mempelajari semua itu, tentang bagaimana memahami dan mengelola emosi kita dan orang-orang di sekitar kita untuk bisa menciptakan suasana hubungan sosial yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Sosial Emosional

Tujuan pembelajaran sosial emosional adalah untuk dapat:

  • Dapat membantu setiap orang untuk dapat mengenali dan memahami diri sendiri dan orang lain.
  • Dapat membantu setiap orang untuk bisa mengontrol emosi diri sendiri dan orang lain sehingga bisa menciptakan hubungan sosial yang baik dengan orang lain dan lingkungan guna mencapai tujuan yang diinginkan.

Pembelajaran sosial emosional secara umum memiliki 2 fungsi yakni fungsi preventif (pencegahan) dan fungsi promotif (peningkatan).

Jika tujuan pembelajaran sosial emosional adalah untuk dapat membantu seseorang menciptakan hubungan sosial yang baik melalui pengendalian emosi, maka dapat dipahami bahwa fungsi preventif atau pencegahan dalam pembelajaran sosial emosional adalah untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat diakibatkan oleh ketidakmampuan kita dalam mengelola emosi kita.

Misalnya ketika guru mengajar di kelas kemudian dihadapkan dengan situasi yang membuatnya marah lalu guru tersebut tidak dapat mengelola kemarahannya dengan baik, maka akan dapat menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan seperti guru memarahi siswa atau bahkan guru memukuli siswanya di kelas yang akan berakibat pada menurunnya kualitas pembelajaran. Untuk itulah fungsi preventif dari pembelajaran sosial emosional ini adalah untuk mencegah hal-hal seperti itu terjadi. Dengan cara apa? Tentu dengan cara mengenali dan memahami emosi diri sendiri dan melalui pengelolaan emosi diri.

Selanjutnya adalah fungsi promotif atau fungsi peningkatan yakni setelah mengenali dan memahami tentang emosi diri, melalui pembelajaran sosial emosional seseorang akan belajar tentang bagaimana meningkatkan pengelolaannya sehingga seseorang akan dapat menunjukkan emosio positif yang tentunya dapat meningkatkan hubungan sosial yang baik dan dapat memudahkan tercapainya tujuan yang diinginkan.

Komponen Pembelajaran Sosial Emosional

Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning (CASEL) mengelompokkan komponen pembelajaran sosial emosional menjadi 5 komponen yaitu:

  • Self-awareness atau yang berarti kesadaran diri merupakan kemampuan untuk memahami emosi, pikiran, dan nilai-nilai yang akan dapat mempengaruhi perilaku kita dalam berbagai situasi.
  • Self -management atau yang berarti manajemen diri merupakan kemampuan untuk mengatur atau mengelola emosi, pikiran dan perilaku secara efektif pada situasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
  • Responsible decision making atau yang berarti pengambilan keputusan yang bertanggung jawab merupakan kemampuan untuk membuat pilihan dan menentukan keputusan yang tepat dan konstruktif pada situasi tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Social awareness atau yang berarti kesadaran sosial merupakan kemampuan untuk bisa memahami perspektif yang berbeda atas suatu permasalahan. Kemampuan kesadaran sosial juga termasuk berempati terhadap kondisi orang lain.
  • Relationship skills atau yang berarti keterampilan sosial merupakan kemampuan menjalin dan mempertahankan hubungan/relasi yang sehat dan efektif dengan orang lain, baik yang memiliki kesamaan maupun orang yang memiliki banyak perbedaan dengan dirinya.

Terimakasih sudah membaca,

Semoga bermanfaat... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun