saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yg mengerutkan kening adalah Papa. Berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dgn yg lain.
ketika permintaanmu bukan lg sekedar meminta boneka baru, dan ia tau ia tidak bisa memberikan. Dia sangat ingin mengatakan "iya nak,nanti kita beli" dan saat kata2 yg keluar adalah "tidak bisa" dari bibirnya. Tahukah kamu Ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum.
saat kamu sakit dan tidak berada di dekatnya. Papa terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak berkata "sudah di blg jgn minum air dingin!".berbeda dgn mama yg memperhatikanmu dgn lembut.
ketahuilah saat itu ia benar2 khawatir dgn keadaanmu.
dan di saatnya nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah org pertama yg berdiri dan memberi tepuk tangan utk mu. Dia yg tersenyum bangga dan puas melihat "putri kecilnya yg tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
sampai saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati2 memberikan izin.karena ia tau laki2 itu yg nanti akan menggantikannya.
dan saat Papa melihat mu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yg di anggapnya pantas menggantikannya. Papa pergi kebelakang panggung,dan menangis "tugasku telah selesai dgn baik.putri kecilku yg lucu telah menjadi wanita yg cantik"
Papa hanya bisa menunggu kedatangan mu dan cucu2nya sesekali utk menjenguknya. Dgn rambut yg telah memutih dan badan yg tak lagi kuat utk menjagamu dari bahaya.
papa adalah sosok yg harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat utk tdk menangis. Harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. papa jg orang pertama yg selalu yakin bahwa "kamu bisa" dalam hal apapun.
tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih syg seorang papa hingga tugasnya selesai.kmu adalah salah satu org yg beruntung. Karna papa adalah sosok superhero yg hebat.
Aku senang emailku terkirim sempurna. Tapi, dalam hatiku masih terselip rasa bersalah dan menyesal karena telah berprasangka buruk pada papa. Bukan hanya itu , aku merasa sepertinya semua yang aku tulis tadi tak akan pernah terwujud karena papa teleh tiada.
***
Di kamar, kuambil diaryku. Kuambil sebuah pena denagn tinta warna hitam. Dengan membayangkan papa, mengingat segala kebaikannya padaku seperti yang mama ceritakan, kugoreskan sejumlah kalimat indah untuk menggambarkan sosok seorang lelaki hebatyang pernah menjadi ayahku.Kutuliskan apapun yang kurasakan saat itu, saat sebelum aku tahu kebenarannya dan apa yang kurasa saat ini.
“kkrrriiinnggg !!!” jam wakerku berbunyi. Aku begitu kaget. Kuraih jam itu dan segera kumatikan lalu kembali berbaring danmenutupkan selimut ke seluruh badanku lagi. “Nadaa !!! Bangun, nak !! Udah jam tujuh lewat sayang !! kamu gak mau melewatkan sesuatu kan hari ini ??” teriak mama membangunkanku. Mendengar kata-kata mama yang terakhir aku teringat akan sesuatu yang harus kulakukan hari ini. Dengan segera kusingkirkan selimutku, kuambil handuk, lalu menuju kamar mandi.Kulihat di cermin penampilanku sudah rapi, lekas kuambil kunci mobil, kucium tangan serta kedua pipi mama. “Doain lancar ya, ma.. Aku berangkat dulu. Daahh..” sambil berlari meniggalkan mama menuju mobilku.
***
Aku duduk di depan sebuah piano klasik. Kupandangi piano itu. Selintas kulihat wajah papa di benakku, seakan-akan ia hadir di sana dan hendak melihatku mewujudkan mimpiku. Ya ! dengan piano itu akan kuwujudkan mimpiku, mimpi sebagai pianist ternama yang dihiasi dengan cerita sedih tentang papa.
Aku mulai menyentuhkan kesepuluh jemariku ke atas tuts-tuts hitam dan putih itu. Kuciptakan melodi yang indah tentang papa. Tak kusangka air menggenang di mataku semabari perlahan menetes jatuh membasahi pipi begitu kurasakan lagu itu begitu dalam tentang papa. “inilah mimpi yang merenggut nyawa papa, ini mungkin mimpi yang indah namun menjadi buruk ketika aku terbangun. Tapi, aku janji samapapa, aku akan membuat ini nyata dan terlihat indah.. SELAMANYA. Semua untuk papa.” Ujarku dalam hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H