Â
Saat ini pemerintah sedang menegakkan pentingnya penanaman karakter , seperti pada bintek Instruktur nasional baru baru ini yang kuikuti 14-18 September 2015 di hotel @HOM Metland Tambun . Kukutip dari salah satu slide tentang Pendidikan budaya dan Karakter bangsa  sebagai bagian dari tujuan Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan .Â
- Dari 21 peradaban dunia yang dapat dicatat , sembilan belas hancur bukan karena penahlukkan dari luar , melainkan karena pembusukan moral dari dalamÂ
- Negara maju bukan karena sumber daya alam atau pengetahuan rakyatnya. Tapi karena karakter bangsanya Â
Pembentukan karakter anak bangsa butuh pembiasaan , contoh dari seluruh stake holder pendidikan terutama yang bersentuhan langsung dengan anak didik di sekolah dan dikelas , butuh kerjasama dan keinginan bersama bukan individu utk sebuah keberhasilan karakter , karena justru kontributor kehancuran karakter justru dari kita di sekolah , PR kita adalah : Â sekolah banyak , Â tapi kehancuran karakter semakin menjadi , padahal sekolah itu adalah tempat yang memanusiakan manusia .Â
Wajah anak bangsa hari ini adalah hasil torehan kita para stakeholder sekian puluh tahun lalu begitu juga kedepan . Apa yang kita tanam hari ini akan kita tuai kedepan . Pembentukan sikap karakter itu butuh pembiasaan dan contoh bukan hanya omdo , ngecap atau kata kata saja , batu yang terus ditetesi air lama kelamaan pasti akan terbentuk juga bukan instan , jangan frustasi bapak ibu ortu atau pendidik . Ini tanggung jawab kita bersama , mulai dari sekarang mulai dari yang kecil mulai dari kita , dan ini butuh gerakan bukan wacana , ayo bergandeng tangan tidak ada kata terlambat , lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali .Â
Â
Jangan menyalahkan siapa yang salah , yang kita butuhkan adalah solusi bukan yang lain kita benahi , kita rubah anak bangsa kedepan . Lidi saat sendiri takkan mampu berfungsi tapi saat bersama insyaallah mampu menyapu apapun segala permasalahan . Pendidikan Karakter bukan mata pelajaran tapi pembiasaan , gerakan  bersama dan serentak yang harus dilakukan oleh semua stake holder ( dari presiden sampai OB yang terkecil , semua komponen bangsa jangan sampai mati suri .  Sekolah dan keluarga tempat yang paling penting untuk memulai )
Selama ini motivasiku mengajar  untuk anak anakku kandung , muridku dan mahasiswaku itu ,  seperti yang kulakukan untuk belajar matematika bidang studyku dan kehidupan nyata  . . .sederhana saja kok , say easy for math , . . .only just try not mor .e . . ..Aku bangga menjadi dan belajar matematika . Karena dalam matematika itu banyak sekali filosofi kehidupan utk kita , belajar mencoba , belajar berani salah , belajar sabar , belajar ulet , belajar kuat ,belajar tangguh , belajar adil , belajar jujur , belajar komitmen, belajar disiplin ah banyak sekali kawans . Berkali kali kukatakan pada siapapun , jangan pernah takut untuk mencoba atau salah , karena dengan salah kita tahu mana yang benar atau tidak untuk kita . . .paling tidak kita punya pengalaman , semangaaat !! menegakkan karakter bangsa.
 Â
 Griya Tambun , 11 Oktober 2015 , #edisimembangunrasapercayadirisejakpagini
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H