Mohon tunggu...
Juli Dwi Susanti
Juli Dwi Susanti Mohon Tunggu... Editor - Guru-Dosen-Penulis-Editor-Blogger

Menulis adalah sedekah kebaikan Yang menjadi obat, therapy, Dan berbagi pengalaman hidup untuk manfaat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Budaya dan Karakter Bangsa , Bukan Hanya Sekedar Wacana Tapi Jadikan Gerakan !!

11 Oktober 2015   18:23 Diperbarui: 11 Oktober 2015   19:59 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Saat ini pemerintah sedang menegakkan pentingnya penanaman karakter , seperti pada bintek Instruktur nasional baru baru ini yang kuikuti 14-18 September 2015 di hotel @HOM Metland Tambun . Kukutip dari salah satu slide tentang Pendidikan budaya dan Karakter bangsa  sebagai bagian dari tujuan Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan . 

  • Dari 21 peradaban dunia yang dapat dicatat , sembilan belas hancur bukan karena penahlukkan dari luar , melainkan karena pembusukan moral dari dalam 
  • Negara maju bukan karena sumber daya alam atau pengetahuan rakyatnya. Tapi karena karakter bangsanya  

Pembentukan karakter anak bangsa butuh pembiasaan , contoh dari seluruh stake holder pendidikan terutama yang bersentuhan langsung dengan anak didik di sekolah dan dikelas , butuh kerjasama dan keinginan bersama bukan individu utk sebuah keberhasilan karakter , karena justru kontributor kehancuran karakter justru dari kita di sekolah , PR kita adalah :  sekolah banyak ,  tapi kehancuran karakter semakin menjadi , padahal sekolah itu adalah tempat yang memanusiakan manusia . 

Wajah anak bangsa hari ini adalah hasil torehan kita para stakeholder sekian puluh tahun lalu begitu juga kedepan . Apa yang kita tanam hari ini akan kita tuai kedepan . Pembentukan sikap karakter itu butuh pembiasaan dan contoh bukan hanya omdo , ngecap atau kata kata saja , batu yang terus ditetesi air lama kelamaan pasti akan terbentuk juga bukan instan , jangan frustasi bapak ibu ortu atau pendidik . Ini tanggung jawab kita bersama , mulai dari sekarang mulai dari yang kecil mulai dari kita , dan ini butuh gerakan bukan wacana , ayo bergandeng tangan tidak ada kata terlambat , lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali . 

 

Jangan menyalahkan siapa yang salah , yang kita butuhkan adalah solusi bukan yang lain kita benahi , kita rubah anak bangsa kedepan . Lidi saat sendiri takkan mampu berfungsi tapi saat bersama insyaallah mampu menyapu apapun segala permasalahan . Pendidikan  Karakter bukan mata pelajaran tapi pembiasaan , gerakan  bersama dan serentak yang harus dilakukan oleh semua stake holder ( dari presiden sampai OB yang terkecil , semua komponen bangsa jangan sampai mati suri .  Sekolah dan keluarga tempat yang paling penting untuk memulai )

Selama ini motivasiku mengajar  untuk anak anakku kandung , muridku dan mahasiswaku itu ,  seperti yang kulakukan untuk belajar matematika bidang studyku dan kehidupan nyata  . . .sederhana saja kok , say easy for math , . . .only just try not mor .e . . ..Aku bangga menjadi dan belajar matematika . Karena dalam matematika itu banyak sekali filosofi kehidupan utk kita , belajar mencoba , belajar berani salah , belajar sabar , belajar ulet , belajar kuat ,belajar tangguh , belajar adil , belajar jujur , belajar komitmen,  belajar disiplin ah banyak sekali kawans . Berkali kali kukatakan pada siapapun , jangan pernah takut untuk mencoba atau salah , karena dengan salah kita tahu mana yang benar atau tidak untuk kita . . .paling tidak kita punya pengalaman , semangaaat !! menegakkan karakter bangsa.

  

 Griya Tambun , 11 Oktober 2015 , #edisimembangunrasapercayadirisejakpagini

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun