Hari ini benar benar sangat menguras energy pikiran , waktu dan tenagaku sebagai seorang pendidik . Reksiko memegang amanah sebagai walikelas di X-TKR / Otomotif itu sungguh menantang adrenalinku lagi dan lagi . Dengan segala kelebihan dan kekuranganku aku mencoba berjibaku dengan waktu dan tugas yang menjadi tanggung jawabku .
Dua hari ini sabtu dan minggu aku memang harus menjalankan Ujian Tengah Semester 3 di sebuah kampus dimana aku terdaftar sebagai Mahasiswa Pasca dengan Program Studi Pendidikan MIPA Alhamdulillah tidak terasa . Sudah sabtunya kehujanan basah kuyub dari basah sampai kering lagi dibadan hingga bis yang membawaku sampai di Bekasi setelah lumayan macet dari Pasar Rebo . Besoknya 3 mata kuliah lagi juga tetap berangkat penuh semangat . Tak kuhiraukan rasa lelah dan tak enak badan . Aku ingin bisa menjadi contoh buat anak anakku sendiri serta siswa dan mahasiswaku dimana saja berada . Lihat nih gurunya saja bersemangat masa kalian yang hanya sebagai pelajar tidak sih mas / mbak . . sering kulontarkan itu . He he
Akhirnya minggu malam pulang pukul 08.00 aku tepar juga dan harus tertidur sampai pagi pukul 3 dinihari saking lelah dan mungkin masuk angin kali ya . . .Dasar badan ini tidak sama lagi keadaannya seperti 10-15 tahun lalu ya he he ya iyalaaaah . Masa ya iya donk . Belum lagi terbangun beres beres rumah baru aku nongkrong didepan Netbookku yang selalu setia menemani tugasku sebagai guru . Teringat aku belum membuka P4TK dimana sejak 6 Mei sampai 26 Mei nanti aku terdaftar sebagai peserta diklat Online yang betul betul harus pandai mengatur waktu , kalau tidak waaa pasti kocar kacir waktunya , he he belajar professional waktu .
Ternyata semakin hari materi , tugas dan tantangan diklat semakin bertambah dan itulah tantanganku . Semoga aku bisa , itu kenapa sebelum berankat aku sempatkan printout materi untuk kubaca , yang lain aku abaikan dahulu khawatir terlambat mengajar . Lagi pula tinggal beberapa minggu lagi harus menyelesaikan mengejar materi pelajaranku yang kuampu di Kurtilas ini . Sungguh waktu dan kenyataan dilapangan terkadang membuatku harus mencari jalan dan cara agar materi tetap bisa tersampaikan walau tidak seperti yang kuharapkan .
Sampai disekolah , hari ini 7 jam full aku harus mengajar . Jam pertama aku harus mengajar di kelas TKR lain , baru akan mengakhir pelajaran dikelas ini , tiba tiba aku di telp guru BP bahwa anak wali kelas peganganku 5 orang tertangkap merokok . Aku heran bukan kepalang , yang kutahu senin 3 jam pertama mereka adalah Olah raga , kutanya kemana gurunya sampai anak ngerokok tidak ketahuan . emangnya gurunya ngapain saja . . .kataku etengah emosi menahan hati .Hhhh beginilah megang anak TKR masalah demi masalah kadang melelahkan. Karena harus sambil mengajar dikelas lain, jadi aku merasa terganggu . Seharusnya kalau guru itu professional sejak pertama masuk sampai jamnya selesai tidak aka nada anak yang macam macam . Aku sudah hafal betul guru satu ini. Aku sering complain ke anak-anakku , dari tidak disiplin memakai seragam olah raga saat jam pelajaran olah raga dan guru inipun tidak mempermasalahkan , sampai jam yang harusnya karena kurtilas ini jadi 3 jam yang terpakai hanya 1 jam . Rasanya tidak adil sekali dan tidak professional !! Dan ini sudah kupendam selama hamper setahun ini sejak semester pertama.
Sayang aku bukan orang yang suka usil dan suka mengurusi pekerjaan teman , walau masukan sudah kuberikan , Tetapi susah sering aku diabaikan . Bukan menyerah mengajar anak sulit apapun , tapi justru kerja sama dengan rekan guru inilah yang mempersulit aku . Akhirnya setelah aku mencoba konfirmasi malah ditanggapi tidak enak yang terjadi malah meledak dan akupun tidak bisa menahan lagi . Kulontarkan semua unek unek ku selama ini . Tapi dasar malah tidak mengerti malah menyalahkan saya , Kutinggalkan saja orang yang tidak berguna dan tidak berfikir seperti ini .
Aku hanya bisa menahan sedih karena harus memanggil orang tua dan memberikan SP , seharusnya bukan begini . Anak TKR itu baik baik . . . bagaimana kita . Tapi mau apalagi tidak semua guru/ teman punya pikiran yang sama . SP itu tidak menyelesaikan masalah , anakku sudah sering dapat SP , kalau aku , kunasehati dengan kesadaran dan selama ini tidak masalah . Alhamdulillah walau tetap dengan mengedepankan kedisiplinan ya itulah yang terjadi bertahap mereka mau mengerti dengan kesadaran , tidak perlu SP , Skorsing dan merekapun tidak perlu ketinggalan pelajaran . Tarik ulur saja megang anak yang sedang mencari jati diri .
Itulah kenapa kukatakan hari ini sungguh menguras energy pikiran , hati dan tenagaku . Ini semua demi anak anakku . Keinginan walikelas sama dimanapun . Ingin anak anaknya tidak bermasalah dan mengantarkan mereka semua ke jenjang berikutnya . Namun , kejadian hari ini , apapun godaannya tidak akan mengubah niatku untuk terus mendidik anak bangsa . Sama seperti anakku sendiri 3 jagoan dirumah . Yang Alhamdulillah buatku mereka sangt sholeh , mengerti ibunya seorang guru yang harus digugu dan ditiru . Dan itu amat membantu dan meringankan tugasku ini . Alhamdulillah
Griya Tambun , 12 Mei 2015 (“Tulisan ini adalah tugas Diklat Online PPPPTK Matematika”).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H