Mohon tunggu...
Juli Dwi Susanti
Juli Dwi Susanti Mohon Tunggu... Editor - Guru-Dosen-Penulis-Editor-Blogger

Menulis adalah sedekah kebaikan Yang menjadi obat, therapy, Dan berbagi pengalaman hidup untuk manfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Istighotsah dan Doa Bersama Jelang UN, Masih Perlukah ?

9 April 2015   18:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:19 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.arrahmah.com

Tanggal 13 April besok , kelas 12 SMA/SMK/Aliyah akan memulai rangkaian Hajatan Pendidikan Nasional yaitu project Akbar yang bernama Ujian Nasional . Mengapa disebut project / proyek Akbar ? Karena melibatkan seluruh komponen Dunia pendidikan mulai dari OB yang terendah sampai mentri Pendidikan Mas Anis Bawesdan . Belum lagi percetakan hingga kepolisian . Begitu banyak yang menikmati gula gula proyek UN yang buat murid sebagai objek sasaran yang timbul adalah berbagai macam perasaan . . .nano nano dong ? bisa jadi .

Ada yang merasa tegang , takut , biasa saja , gembira dan lain lain dengan berbagai faktor pendorongnya atau motivasi . Seperti pagi ini , saat mengajar pendalam Materi bagi siswa kelas 12 ditempatku dimana 3 hari ini kami harus memaksimalkan mengajar 3 pelajaran BBM ( Bahasa Inggris , bahasa Indonesia dan Matematika , dan produktif sesuai jurusan masing masing di SMK ini . Ada beberapa anak yang bertanya , mis kapan kita ada Mabit ? ada yang tanya lagi bahasanya Istighotsah ? yang lain bilang Muhasabah . . .dan sebagainya . Intinya satu bahasa , Motivasi di Akhir pelajaran menjelang minggu tenang Ujian Nasioanal .

Mengapa buat sebagian siswa atau orang tua atau juga mungkin dinas pendidikan , menjadi hal yang harus disakralkan ? Toh Ujian sering dilaksanakan di Unit satuan pendidikan masing masing dengan segala versinya ? siswanya sama kok , soalnya ? sama juga sejak kelas 10-12 ini juga diajarkan . Lalu dimana bedanya ? Karena ada motivasinya ? Ah nggak juga kok , aku selalu memotivasi anak anak dikelas hampir setiap masuk kelas sebelum memulai pembelajaran .

Bedanya ?, Ujian disekolah tidak resmi dan Ujian Nasional resmi bahkan soalpun harus dikawal polisi demi keamanan . Waks . . .!! oh Noooo. Tapi kenapa ya Istighotsah , Mabit ( Malam Bina Taqwa ) , Muhasabah dan lain lain hanya dilakukan menjelang Ujian Nasional ? Bukankah memberikan ketenangan itu harus diberikan setiap waktu , dimotivasi setiap waktu . Tugas guru , sekolah dan orang tua memotivasi dan memberi ketenangan pada anak anak yang akan menghadapi ujian . Bukannya malah blingsatan , anak yang mau ujian orang tua dan guru yang mules dan sibuk sendiri .

Hidup saja ada ujiannya untuk naik tingkat , apalagi belajar atau bekerja . Jadi what is different ? Lebai ? yaa lebai berjamaah yang  sudah disistemkan sejak dulu aku kecil kelas 6 akan ujian hingga saat ini . Padahal mas Anis sendiri mengatakan bahwa hasil ujian hanya pemetaan dan dikembalikan kesekolah . Kunci sukses setelah sekian tahun belajar dan diuji hasil belajarnya ya persiapan belajarnya dan motivasi belajarnya ya harus maksimal . Bukan malah menguntungkan tukang kembang ( padahal kalau musim munggahan/jelang romadhon tukang kembang juga diburu loh ) , nguntungin bimbel ( He he termasuk aku juga guru privat matematika ) , bikin siapapun terjebak cara sesaat menghalalkan segala cara untuk nilai terbaik .

Aku sendiri bilang , mbak , mas . . .sudah jangan tegang ga perlu sampe pasang status macam macam ? sama halnya kalian menghadapi Mid Test ganjil / Genap , UAS ganjil/Genap sama saja . Yang penting disetiap grade tingkat yang kalian lewati belajarlah lebih maksimal . Sehingga tiba diakhir tinggal sedikit . Dan belajar itu bukan untuk guru / orang tua , tapi untuk kalian sendiri . Jadi dengan atau tanpa gurupun kalian tetap belajar . Kan kalian sendiri penentunya . Jangan sampai belajar sekian tahun dinodai dengan mencari bocoran soal atau menunggu malaikat subuh ( istilah anak anak untuk bocoran dari sekolah / guru tertentu dengan tujuan untuk membantu anak supaya nilai ujian sekolah anak murid terdongkrak , otomatis nama sekolah juga terdongkrak !!! ) Oh Nooo.. . .ha ha Indonesiaku ya  . . .

Artinya kalau nilai baik masuk sekolah negri yang memang untuk masuknya juga sudah berebut kok . Tapi kan sekarang ga jaminan , banyak kok sekolah swasta yang lebih murah pula tapi mutunya lebih bagus . Atau bahkan lulusan SMA/SMK/Aliyah ga semua kok menuju Perguruan Tinggi . Macam macam , ada yang langsung kerja , ada yang langsung merit , ada yang ngganggur dulu dengan alasan capek belajar dan lain lain . Yang penting bukan label lulusan sekolahnya !! Tapi kompetensi siswa itu sendiri sudah tuntas belum itu saja  kok . So masih perlu ? Istighotsah dan Doa Bersama ? Yuk kita tanya ma MUI ? he he he

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun