Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa tidak ada sekolah yang memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan ujian nasional secara daring atau "online". "Berdasarkan hasil verifikasi Dirjen Sekolah Menengah Kejuruan, tidak ada sekolah yang memenuhi syarat untuk menyelenggarakan UN secara online," kata Panitia Pelaksana Ujian Nasional Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu Wahyu Darma Priatna di Bengkulu, Selasa (31/3). Ia mengatakan, Diknas Bengkulu mengusulkan lima Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan melaksanakan UN secara daring pada 2015. http://kupasbengkulu.com/belum-kuasai-ict-kepahiang-belum-siap-un-online/ ini baru dari Bengkulu bagaimana dengan daerah yang lain ? Jakarta ? Jabodetabek ? Siaplah . . .
Kemarin saat sosialisasi Mengawas Ujian Nasional di SMK nanti , kami para guru , dikumpulkan oleh Kepala Sekolah kami dulu sebelum rapat sosialisasi ditempat kami mengawas nantinya pada tanggal 13 – 16 April 2015 nanti . Bahwa yang akan mengawas di sekolah X  ini  siap siap tidak jadi mengawas , karena oleh BNSP sekolah ini ditunjuk untuk melaksanakan ujian secara online .
Seperti berita diatas bahwa mulai tahun ini Mas Anis Bawesdan bersama jajarannya mulai mensosialisasikan Ujian Online walau masih beberapa sekolah yang akan ditunjuk . Dan ini sebenarnya bukan hal yang aneh untuk dilaksanakan. Karena dengan globalisasi kemajuan dunia internet , semua lini mulai melaksanakan hal hal yang bersifat online . Selain memangkas kecepatan birokrasi , juga mengurangi reksiko pembiayaan yang bereksiko kecurangan / korupsi .
Lepas dari kekuranga yang masih terasa , saya yakin kelebihannya adalah kemauan siapapun untuk bersemangat melaksanakan online yang masih terus diperbaiki . Termasuk sayapun melaksanakan UKG sebelum sertifikasi kemarin 2014 juga online dengan waktu yang sudah dihitung . Alhamdulillah untuk kami disekolah SMK swasta yang gurunya begitu dituntut untuk bisa menggunakan ICT dalam pembelajaran kami tidak ada bermasalah .
Namun ada juga sekolah swasta yang masih mengalami minimnya fasilitas entah atas nama apapun rasanyaaaaaa . . kasian sih . Sehingga banyak juga yang tidak lulus . Memang betul anak anak sekarang saya yakin melek mata melek internet . Namun berapa persen ? anak yang mana ? bagaimana yang di negri ? atau swasta juga yang aku sendiri mengalami , ada anak pembantu loh dikelasku subhanallah !! Lah kalau gurunya saja tidak lulus bagaimana siswanya ? kan masalahnya bukan hanya isi kepalanya tetapi kegrogian menghadapi IT juga patut dipikirkan . Untungnya disekolah kami lab computer lengkap dan pelajaran SIMDIG ( Simulasi Digital ) , KKPI ( TIK ) tetap diberikan dan praktek , tidak hanya teori . Saya yakin anak sekolah swasta kami umumnya bisa . Tapi bagaimana dengan yang lainnya ? yang apalagi sempat 1 semester berjalan IT / KKPI dihapuskan dan gurunya beralih ke pelajaran SBK . Dan beberapa sekolah yang ditunjuk jadi sekolah percontohan Kurtilas 6221 sekolah seluruh Indonesia .
Itu kenapa seharusnya pelajaran TIK / KKPI itu seharusnya tidak dihapus . Sehingga ya gunanya ya ini salah satunya untuk mempersiapkan anak-anak untuk menuju jaman serba online . Karena selain guru ini , belum semua guru fasih dan menggunakan ICT sebagai media pembelajaran . So tanpa maksud terselubung . . .pantaskah ujian online diluncurkan bila sarana dan prasarananya masih belum disiapkan ? Kita lihat saja nanti kedepan . Apakah mas Anis bisa memulai dan mendobrak kebekuan antara gapteknya sebagian birokrasi Dinas dengan tuntutan globalisasi menghadapi MEA kedepan ? Yuk kita tunggu bersama !!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H