Mohon tunggu...
Mishbah Prismadany
Mishbah Prismadany Mohon Tunggu... Konsultan - Learner

Supportive and like to share knowledge and experience with anyone who needs it

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cipta Karya dan Bina Marga #1 Tidak Ada yang Kebetulan

12 April 2021   18:24 Diperbarui: 12 April 2021   18:46 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya benar, penamaan judul cerita ini memang terinspirasi dari sebuah instansi pemerintah, yaitu Dinas Cipta Karya dan Bina Marga. Aneh bukan? Hahaha. Tapi bukan berarti cerita ini mengisahkan tentang instansi tersebut, melainkan hanya mengambil namanya saja. 

Kenapa? Karena memang cerita ini bermula ketika penulis sedang terlibat pekerjaan dengan instansi tersebut, dan memang ada sedikit makna dan alasan tertentu dari penulis dalam pengambilan nama itu sebagai judul cerita. 

Makna dan alasan itu akan perlahan terungkap seiring alur cerita ini berjalan. Tetapi sekali lagi cerita ini tidak ada hubungannya dengan instansi tersebut. Paham kan maksudnya? Hahaha. Baiklah..saya akan mulai bercerita…

Cipta, begitu ia dipanggil. Gadis berusia 23 tahun yang baru saja lulus setelah mengenyam pendidikan dari perguruan tinggi di Kota Surakarta selama 4 tahun. Ia masuk kuliah pada tahun 2016 dan lulus tahun 2020. Proses perjuangannya selama kuliah hingga lulus cukup lah berat. Beban tugas di jurusan yang ia geluti terbilang tidak mudah, menguras tenaga, pikiran, waktu, biaya, dan tentunya emosi. Sering sekali ia mengerjakan tugas hingga larut malam sehingga kadang harus ditemani secangkir kopi agar terjaga. 

Tapi memang Cipta semasa kuliah menyukai kopi hingga kesehatannya terganggu akibat sering meminum minuman yang memperberat kerja ginjal. Di masa-masa mengerjakan skripsi, Cipta sempat mengalami down karna permasalahan dan tekanan yang ia hadapi. Sekitar 2 bulan Cipta tidak melanjutkan skripsinya. Benar-benar fase yang berat bagi Cipta. 

Tetapi, dengan tekad yang kuat dan semangat yang hebat ia mampu bangkit dari keterpurukan itu. Momen itu ia dapat setelah mendapat sentilan motivasi dari sebuah acara seminar yang ia ikuti. Motivasi itu membuat pemikiran Cipta terbuka, mau berjuang dan bangkit kembali hingga akhirnya Cipta berhasil menyelesaikan skripsinya. Memang, ia sungguh gadis yang hebat.

Bina, seorang laki-laki yang lebih tua 1 tahun dari Cipta. Ya, ia juga telah lulus dari kuliah di jurusan yang sama dengan Cipta, tetapi berbeda universitas. Masih di provinsi yang sama. Sekarang Bina telah bekerja di sebuah konsultan yang lokasinya memang tidak jauh dari kampusnya itu. Bersyukur ia masih memiliki beberapa teman kuliahnya yang masih stay di kota tempat ia kuliah. 

Setidaknya ia masih memiliki orang-orang yang bisa diajaknya nongkrong atau sekedar ngumpul-ngumpul di kontrakan temannya itu. Dengan rekan kerjanya,  Bina tidak terlalu akrab, karna terpaut usia yang cukup jauh dan juga baru beberapa bulan ia bekerja di konsultan tersebut, sehingga ia mungkin masih beradaptasi. Tapi tetap saja, mereka hanya rekan kerja yang ketemu pas kerja saja, bukan teman hangout-nya.

Suatu hari, Bina mendapat informasi tentang sebuah acara pelatihan dan sertifikasi tentang bidang/jurusan yang ia ampu di waktu kuliah. Acara itu berlangsung online dan berlangsung sekitar 5 hari. Tidak ada niatan bagi Bina untuk mengikuti acara itu, karena masih disibukkan dengan pekerjaan. Namun, atasan di tempat ia bekerja justru merekomendasikan Bina untuk ikut dan akan menanggung biaya pendaftarannya. 

Niatan Bina pun berubah, ia berpikir mungkin ini kesempatan yang sayang dilewatkan, apalagi tempat ia bekerja yang menanggung biaya pendaftarannya. Selain itu juga, acara ini akan memberinya manfaat untuk karir Bina ke depannya. Akhirnya Bina memutuskan untuk mengikuti acara itu. Pun demikian dengan Cipta. Ia juga mengikuti acara tersebut. Dari sinilah mereka mulai saling kenal……

Acara yang berlangsung online itu membatasi para peserta untuk bertemu langsung, hanya bisa melihat dari layar masing-masing. Apalagi aplikasi yang digunakan juga dapat menon-aktifkan fitur video sehingga para peserta belum melihat wajah satu sama lain, hanya nama-namanya saja. Di suatu sesi, paniti meminta semua peserta untuk mengaktifkan videonya. Dari situlah para peserta baru bisa melihat wajah-wajah peserta lain yang mengikuti acara itu, termasuk Cipta dan Bina.

Di hari pertama acara itu, Cipta dan Bina belum saling mengenal, mereka hanya sekedar dan sekilas melihat wajah masing-masing dari balik layar laptopnya. Hari pertama acarapun berlangsung dengan lancar dari pagi sampai sore hari.

Di hari kedua, acara berlangsung dimulai sekitar jam 8 pagi. Di hari kedua ini, acara diisi dengan penyampaian beberapa materi oleh narasumber-narasumber. Para peserta yang mengaktifkan videonya terlihat sangat serius mendengarkan materi yang disampaikan, tapi tetap saja ada beberapa peserta yang tidak menyalakan videonya sehingga tidak tahu apa mereka sedang mendengarkan materi atau melakukan aktivitas lain. 

Begitu juga dengan Cipta dan Bina yang selalu mengaktifkan videonya. Mereka berdua terlihat serius mendengarkan materi, walaupun sesekali menonaktifkannya karna mungkin ada yang sedang dikerjakan sebentar.

Sekitar satu setengah jam sesi penyampaian materi berlangsung, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Para peserta mulai aktif bertanya tentang materi yang telah disampaikan. Ada yang melalui kolom chat ataupun bertanya langsung dengan mengaktifkan fitur audio dan videonya. Cipta memilih bertanya melalui kolom chat, di mana para peserta lain tentu dapat melihat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh tiap peserta yang bertanya. 

Bina memang belum bertanya, tapi dia melihat pertanyaan Cipta di kolom chat dan menarik perhatiannya. Kemudian Bina coba memberanikan diri untuk merespon pertanyaan Cipta melalui fitur chat private yang hanya bisa dilihat oleh Cipta dan Bina saja.

Tak disangka oleh Bina, beberapa menit kemudian ternyata Cipta merespon balik melalui chat private itu. Di momen itlah konversasi pertama mereka terjadi. Dan ya, hanya sebatas merespon pertanyaan saja, belum lebih. Yap, BELUM LEBIH.

Bersambung…….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun