Maka, patut bagi kita untuk saling tolong menolong, wajib mengikuti kegiatan gotong royong di masyarakat, dan mengikuti kegiatan negara dalam rangka mewujudkan keadilan sosial. Karena negara kita ini adalah negara demokrasi, maka tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya kebersamaan antara rakyat dan seorang pemimpin.
Ada kasusnya tentang pengambil alihan hak dan pelanggaran kewajiban orang tua. Contohnya banyak kini berita tentang pelecehan seksual, dimana korbannya adalah anak dibawah umur. Padahal anak kecil yang tidak tahu apa-apa menjadi korban pelecehan oleh ayahnya sendiri. Seorang ayah yang seharusnya menjadi pelindung pertama putrinya, malah menjadi sumber trauma untuk anaknya.Â
Disinilah salah satu penyebab Indonesia tidak akan maju, jika salah satu bibit unggul anak muda Indonesia telah dirusak. Pelecehan akan membuat anak merasa ketakutan, tidak hanya dengan dunia luar tapi juga dunia di keluarganya yang seharusnya menjadi peran utama perkembangan anak. Kasus lainnya adalah pendiskriminasian orang terhadap ras dan suku budaya. Kini di zaman modern dinilai bahwa yang cantik hanyalah orang yang berkulit putih bersih. Padahal orang Indonesia juga banyak yang cantik dengan kulit eksotis.Â
Maka, kewajiban kita sebagai anak muda bangsa untuk membenarkan hal ini. Membuka lebar mata orang yang memandang sebelah mata dengan menunjukkan kelebihan atau keunggulan tersendiri yang menjadi ciri khas orang berkulit eksotis. Mensyukuri nikmat dari Allah SWT dan menjalani kehidupan dengan tulus ikhlas. Kita tidak boleh memiliki sikap sombong, menghargai perbedaan, dan menghormati sesama manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H