Mohon tunggu...
Misye Almitha
Misye Almitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hallo semunya selamat datang, terimakasih telah berkunjung ke profil saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aspek Mikro dan Makro: Observasi Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran

15 Desember 2024   18:55 Diperbarui: 15 Desember 2024   18:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

logo/ Sumber: https://rselisabeth.or.id/
logo/ Sumber: https://rselisabeth.or.id/

RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH GANJURAN

Makna dari logo tersebut adalah 

  • ABDI DHARMA : kewajiban/tugas hidup untuk menjadi abdi/pelayan atau mempunyai kewajiban/tugas hidup untuk mengabdi/melayani.
  • PANTI RAPIH : tempat/rumah orang disembuhkan kembali atau RUMAH PENYEMBUHAN.
  •  MERPATI BERBENTUK SALIB, Melambangkan Kristus dan Roh Kudus, dan melambangkan juga perjuangan yang penuh pengorbanan dalam kedamaian sejati.
  •  GUNUNGAN, Melambangkan alam semesta, yang merupakan karya penciptaan kembali, pemeliharaan/perawatan dan pemulihan/pemurnian kembali atas segala makhluk alam semesta ini.
  • TANGAN, Melambangkan tawaran kasih yang tulus, Penyerahan diri secara total kepada Tuhan dan sesama.
  • API MERAH MENYALA, Melambangkan cinta membara, yang mampu memusnahkan hal-hal yang kurang baik (termasuk penyakit), dan mampu memurnikan kembali sehingga terwujud penciptaan kembali, dan mampu mengangkat derajad kemanusiaan.
  • Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran merupakan institusi kesehatan yang tidak hanya berfungsi sebagai rumah penyembuhan, tetapi dalam institusi tersebut terdapat aspek aspek mikro, seperti interaksi sosial, simbol, peran, dan status sosial individu yang memengaruhi struktur institusi rumah sakit. Sebagai rumah sakit Katolik, simbol-simbol keagamaan terlihat jelas, seperti keberadaan salib di setiap ruangan dan busana khas suster yang mencerminkan identitas rumah sakit Katolik. Dalam interaksi sosial, hubungan antara dokter, perawat, pasien, dan keluarga pasien menjadi inti operasional rumah sakit. Setiap interaksi didasarkan pada respect, yaitu dengan menghormati dan menghargai martabat orang lain tanpa melihat perbedaan (status, sosial, ekonomi, agama dan ras) dalam rangka menjalankan tugas serta pelayanan kepada pelanggan. Hal ini terkandung dalam nilai rumah sakit yaitu nilai ICARE (Integrity, Compassion, Assurance, Respect, Embrace Innovation). Sedangkan peran individu di rumah sakit terbagi sesuai fungsi, seperti dokter sebagai pemberi keputusan medis, perawat sebagai pendukung perawatan harian, dan pasien sebagai penerima layanan yang berhak menyuarakan kebutuhan mereka.
  • Hal ini terjadi karena Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran adalah sebuah institusi Kesehatan yang pada dasarnya adalah tempat berkumpulnya individu dengan latar belakang, peran, dan kepentingan yang beragam dalam mencapai tujuan bersama, yaitu pelayanan kesehatan. Interaksi sosial antara dokter, perawat, pasien, dan keluarga pasien membentuk interaksi yang menentukan kualitas layanan. Semua aspek ini terjadi karena rumah sakit adalah sebuah institusi yang bergantung pada interaksi manusia, di mana setiap komponen mikro menyatu untuk membentuk struktur dalam melayani kebutuhan kesehatan masyarakat.
  • Rumah sakit santa Elisabeth ganjuran merupakan rumah sakit swasta yang merupakan institusi kesehatan yang tidak hanya berfungsi sebagai rumah penyembuhan, tetapi dalam institusi tersebut terdapat aspek aspek makro. Sebagai institusi pelayanan kesehatan, rumah sakit ini memiliki struktur sosial yang jelas, seperti direktur rumah sakit atau kepala rumah sakit yang memiliki kewenangan untuk mengoordinasikan kegiatan pelayanan. Selain itu, terdapat pula dokter yang memiliki kekuasaan dalam menentukan keputusan medis terkait pasiennya. Di dalam rumah sakit juga terdapat distribusi kekuasaan, misalnya kepala rumah sakit memberikan instruksi kepada kepala bagian dari setiap unit, seperti unit farmasi dan unit keperawatan, untuk membantu mengoordinasikan anggota setiap unit. Sebagai rumah sakit swasta yang didirikan oleh Gereja Katolik, norma dan budaya organisasi ini memengaruhi cara pelayanannya. Misalnya, rumah sakit ini berlandaskan semangat cinta kasih Kristiani mendorong Rumah Sakit Santa Elisabeth untuk memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas kepada semua pihak yang dilayani. Ini menekankan pelayanan tanpa diskriminasi berdasarkan kelas sosial, agama, atau etnis. Aktor sosial, seperti organisasi gereja, tenaga medis, dan masyarakat, berperan penting dalam mendukung keberlanjutan institusi ini.
  • Hal ini terjadi karena rumah sakit Santa Elisabeth bukan hanya sekedar rumah penyembuhan, tetapi juga lembaga sosial yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit ini tentu memiliki struktur sosial yang berperan penting mengatur interaksi, tugas, dan tanggung jawab setiap individu dalam mewujutkan pelayanan yang optimal. Tentu budaya juga menentukan bagaimana pelayanan kesehatan diberikan, termasuk tradisi, kepercayaan yang memengaruhi interaksi antara staf medis dan pasien. Selain itu dalam aspek makro juga terdapat norma yang berfungsi sebagai pedoman perilaku di rumah sakit, mencakup kode etik profesi, aturan medis, serta ekspektasi masyarakat terhadap layanan yang adil dan profesional. Sementara itu, aktor sosial seperti dokter, perawat, pasien, dan organisasi keagamaan memiliki peran aktif dalam membentuk dan menjalankan fungsi rumah sakit sebagai institusi. Keberadaan aspek-aspek ini tentu di perlukan dalam institusi rumah sakit karena rumah sakit bukan hanya rumah penyembuhan tetapi juga sebuah institusi yang memerlukan aspek aspek makro demi mewujutkan pelayanan Kesehatan yang optimal.

Interaksi sosial antara dokter, perawat, pasien, dan keluarga pasien menjadi inti operasional rumah sakit. Interaksi sosial dan tindakan medis yang dilakuakan seorang dokter maupun perawat kepada pasiennya mempengaruhi nilai maupun kepercayaan pasien kepada institusi rumah sakit. Selain itu struktur sosial yang jelas di sebuah rumah sakit ini, seperti direktur rumah sakit atau kepala rumah sakit yang memiliki kewenangan untuk mengoordinasikan dan mengontrol kegiatan pelayanan yang dilakukan untuk menciptakan pelayanan yang baik dan berkualitas. Direktur memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah perkembangan institusi. Hal ini dengan adanya integrasi kedua distingsi tersebut membuat sebuah institusi rumah sakit santa Elisabeth ganjuran dapat berjalan dengan baik, sehingga menghasilkan sebuah institusi rumah sakit yang menghasilkan pelayanan kesehatan yang di percaya masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun