Mohon tunggu...
Misye Almitha
Misye Almitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hallo semunya selamat datang, terimakasih telah berkunjung ke profil saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perpustakaan Sebagai Ruang Akademik: Observasi Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

30 Oktober 2024   15:28 Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:54 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galeri, Observasi 1 / dokpri

Galeri, Observasi 2 / dokpri
Galeri, Observasi 2 / dokpri

Saat ini saya berada di perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Perpustakaan UIN Suka memiliki empat lantai, yaitu lantai satu sebagai lobby, sedangkan  lantai dua, tiga, dan empat sebagai ruang baca. Ruang baca di perpustakaan UIN Suka dengan koleksi sekripsi berada di lantai dua sebelah timur sedangkan untuk koleksi serial berada di sebelah barat. Perpustakaan UIN Suka sering kali di citrakan sebagai ruang akademik untuk mencari referensi buku bacaan maupun sekripsi. Perpustakaan UIN Suka memiliki ruang baca yang nyaman, adem, dan suasananya yang tenang. Selain itu, perpustakaan UIN Suka juga memiliki fasilitas seperti locker, carrel room, free internet, MPS, MPK dan Counter Station. Para pengunjung perpustakaan mayoritas mengenakan pakaian yang rapi, seperti kemeja, gamis, rok, celana bahan dan juga ditambah banyak yang menggunakan aksesoris, seperti kalung, gelang, smart watch, dan earphone. Dengan adanya bukti tersebut, menurut saya pengunjung perpustakaan termasuk dalam kategori kelas menengah ke atas yang telah terbukti dengan banyaknya mahasiwa yang menggunakan barang-barang mewah. Tidak ada seragam khusus, tetapi pakaian formal, sopan, dan menutup aurat menjadi pakaian khas pengunjung perpustakaan UIN Suka yang merupakan perguruan tinggi negeri yang berbasis islam.

Di perpustakaan UIN Suka, saya mengamati dua orang, yaitu yang pertama ada dua orang mahasiswa yang tampak sedang ngobrol, satu orang mahasiswa dengan kemeja kotak-kotak lengan panjang dan satu orang mahasiswa dengan kaos polonya. Mahasiswa yang mengenakan kaos polo atau berpakaian lebih kasual tersebut tampak santai, sering duduk dengan posisi rileks sambil menyender dan mengerjakan tugas, sedangkan mahasiswa yang mengenakan kemeja kotak-kotak bersikap lebih formal, dengan postur duduk tegap sembari membaca buku dan sesekali merespon dan menjawab pertanyaan dari temannya. Mahasiswa yang mengenakan kemeja kotak-kotak seringkali menunjukan ketidaksetujuan melalui bahasa tubuhnya seperti menggelengkan kepala dan menunjuk layar laptop temanya untuk memperbaiki hal-hal yang salah. Mereka berbicara dengan suara pelan dan sopan dengan menggunakan bahasa Indonesia.

 Sedangkan pengamatan yang kedua yaitu, terdapat tiga mahasiswi yang tampak sedang mengerjakan tugas masing masing. Satu mahasiwi dengan kemeja putih, jilbab putih dan rok hitam serta dua mahasiswi yang mengenakan gamis warna ungu dan pink. Mereka bertiga ini tampak sedang mengerjakan tugas kuliah masing-masing. Mahasiswi yang mengenakan gamis warna pink tampak santai dengan posisi duduk bersila sembari membaca buku, sedangkan kedua temannya yang mengenakan gamis warna ungu dan kemeja putih tampak fokus dan serius dalam mengerjakan tugas. Kedua mahasiswi ini sering duduk dengan posisi kaki di angkat seperti menunjukan ketidaknyamanan di area tersebut. Mahasiswi yang mengenakan gamis warna pink sering kali senyum melihat kedua temannya fokus dan serius dalam mengerjakan tugas. Ketiga mahasiswi tersebut, tidak banyak bicara maupun berdiskusi, tetapi mereka sesekali juga berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan suara pelan dan sopan.

Dari hasil observasi yang saya lakukan di perpustakaan UIN Suka, diperoleh bahwa mahasiswa dan mahasiswi yang berkunjung di perpustakaan tampak berinteraksi dengan lancar. Itu terjadi karena mereka menerapkan komunikasi dengan cara bergantian dalam berbicara, mereka saling menunggu giliran untuk berbicara atau seperlunya dalam berbicara dan selalu menghargai pendapat orang lain. Selain itu, mereka juga menunjukan ketertarikan atau ketidaksetujuan melalui bahasa tubuh, seperti anggukan, kontak mata, atau ekspresi wajah tertentu seperti senyum, dan kerutan alis. Terdapat perbedaan cara mereka mempersepsikan makna tempat. Mahasiswa maupun mahasiswi yang berpakaian kasual tampak lebih santai, ini terlihat dari sikap duduknya yang cenderung rileks. Sementara itu, mahasiswi maupun mahasiswa yang berpakaian rapi menunjukan keseriusan belajar dan menjaga kesopanan, karena perpustakaan merupakan bagian dari ruang akademik. Perbedaan gaya berpakaian ini mungkin disebabkan oleh latar belakang dan preferensi individu, di mana mahasiswa yang menggunakan pakaian yang kasual tampak lebih nyaman dengan lingkungan yang fleksibel, sedangkan mahasiswi dan mahasiswa yang menggunakan pakaian formal merasa lebih sesuai dengan gaya yang menunjukkan bahwa perpustakaan sebagai bagian dari ruang akademik.

Namun, mereka tetap mengetahui dan mematuhi bahwa perpustakaan pada umumnya mengedepankan ketenangan. Mereka berbicara dengan nada pelan dan menggunakan bahasa yang sopan, menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman dan kesadaran akan simbolisasi perpustakaan ini sebagai tempat belajar yang mengedepankan ketenangan. Menurut saya yang mendasari mereka berinteraksi yaitu karena kepentingan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas atau untuk memperjelas pandangan mereka sendiri, dan juga untuk memahami perspektif lain atau mendapatkan pemahaman baru yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya.

Menurut saya, mereka bertindak sesuai makna dan simbol perpustakaan UIN Suka sebagai ruang akademik. Hal ini didukung dengan mereka berbicara dengan nada pelan dan menggunakan bahasa yang sopan, menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman dan kesadaran akan simbolisasi perpustakaan ini sebagai tempat belajar. Selain itu dengan mereka mengenakan pakaian yang sopan seperti kemeja, gamis  dll, ini mencerminkan mahasiswa UIN Suka sebagai perguruan tinggi negeri yang berbasis islam, yang background pendidikan mahasiswanya alumni pondok pesantren, madrasah, aliya dll. Hal ini dapat dilihat dengan adanya mahasiswi -- mahasiswi UIN Suka yang munggunakan hijab, gamis dan rok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun