Mohon tunggu...
Mokhammad Misdianto
Mokhammad Misdianto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya adalah praktisi di bidang Teknologi Informasi khususnya di dunia Penerbangan yang memiliki pengalaman tidak kurang dari 13 tahun. Saat ini sedang menekuni hobby baru di dunia penyelaman di laut terbuka selain tetap menjalankan hobby yang lain yaitu membaca, jalan-jalan dan menikmati makanan enak dan sehat. Sesekali Saya masih sempat untuk nge-wiki.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sumpah Pemuda 3.0

28 Oktober 2014   22:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:23 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="648" caption="Kongres Pemuda II"][/caption] Tepat di hari ini, 28 Oktober 1928, para pemuda-pemudi Indonesia berkumpul bersama di Batavia dan menelurkan Sumpah Pemuda yang merupakan hasil dari Kongres Pemuda II. Ketika itu para muda-mudi Indonesia menyatakan bahwa hanya dengan :

Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia. Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Maka negeri ini akan bersatu, berdaulat, dan bisa berdiri di atas kakinya sendiri, maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya. Andai saja ketika di tahun 1928 itu sudah ada Web 2.0, maka bisa jadi Sumpah Pemuda itu akan disebut sebagai SUMPAH PEMUDA 2.0, karena secara viral, dalam waktu yang tidak lama, hasil keputusan kongresnya akan tersebar ke seantero negeri bahkan hingga mancanegara. Bahkan bisa jadi, jagat per-Twitter-an akan geger karena tagar #SumpahPemuda dan #SumpahPemudaTwoPointO akan menjadi trending topic di Indonesia dan Dunia. Hingga seorang Aaron Copland akan me-retweetnya ke seluruh pengikutnya yang jumlahnya ribuan. Mark Zukerberg akan buru-buru menyiapkan jet pribadinya dan terbang langsung ke Jakarta untuk melihat apa itu SUMPAH PEMUDA 2.0 yang menggegerkan jagat per-FACEBOOK-an. Dalam waktu satu hingga maksimal 3 harian dari sejak tanggal 28 Oktober 1928, video pembacaan hasil keputusan KONGRES PEMUDA II di Batavia akan diunggah ke situs YouTube dan Vimeo oleh pihak penyelenggara Kongres tersebut, dan dalam waktu singkat followernya akan berjumlah ribuan. Video tersebut akan dialih bahasakan ke berbagai bahasa resmi PBB dan membuat para penjajah bangsa-bangsa lain menjadi tergetar hatinya karena negeri jajahannya tak lama lagi akan lepas dari cengkeramannya. Hal itu semuanya bisa terjadi karena adanya Web 2.0 yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Para pengunjung suatu web dapat melakukan perubahan pada web tersebut, sebagai contohnya, Amazon, Wikipedia
  • Untuk berjejaring dengan orang atau pihak lain, maka digunakanlah website, seperti contohnya FB, Twitter.
  • Cara cepat dan efisien untuk berbagi konten, misalnya YouTube.
  • Merupakan cara baru untuk mendapatkan informasi, misalnya dengan berlangganan RSS atau para Jakartaers, mempergunakan Twitter untuk memantau kemacetan Ibukota.
  • Memperluas fungsi komputer yang tidak hanya sebatas desktop sahaja.

Namun saat ini evolusi itu terus terjadi dengan adanya the next WWW yaitu WEB 3.0, sehingga tidak menutup kemungkinan nantinya akan ada SUMPAH PEMUDA 3.0. Dimana Sumpah Pemuda di era ini akan menjadikan dunia Internet sebagai sarana untuk membantu para pencetus SUMPAH PEMUDA dalam menyatukan para muda-mudi Indonesia demi untuk satu tujuan, kemajuan bangsa ini. Dimana dengan bantuan teknologi WEB 3.0, maka seolah-olah para pencetus SUMPAH PEMUDA 3.0 akan bisa memiliki asisten pribadi yang bisa membantunya dalam mengejawantahkan ide-ide briliantnya dan membuat kehidupan akan jauh lebih mudah. Saya teringat kembali akan film WALL-E, kartun yang pernah hit beberapa puluh tahun lalu, dimana saat itu para penduduk bumi tinggal dalam suatu pesawat luar angkasa yang beredar di orbital bumi dikarenakan bumi sudah penuh dengan polusi dan polutan sehingga tak layak lagi untuk ditinggali. Ketika itu para penduduk bumi hanya perlu duduk2 bermalas-malasan di kursi dan cukup tat tut aja maka apa yang diinginkan akan terpenuhi. Akankah seperti itu? Menurutku sie SUMPAH PEMUDA 3.0, itu akan ngebantu kita untuk bertemu dengan rekan-rekan sebangsa dan setanah air yang memiliki visi dan misi y ang sama, dimanapun ia berada. Saling bertukar pikiran, berkomunikasi, berjejaring dan memulai satu aksi besar untuk INDONESIA dengan 3 prinsip dasar:

  1. Mulailah dari hal yang KECIL
  2. Mulailah dari dirimu SENDIRI
  3. Mulailah saat INI JUGA

Kalau menurutmu, SUMPAH PEMUDA 3.0 itu kayak gimana???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun