Renung waktu
di perjalanan waktu
yang kian menjelma pelarian
di larian diri
renung waktu
perjalanan
perjalanan kalam dan kelam
antara roda hidup yang kian kelam
beras satu liter
minyak satu liter
gula satu liter
tak terbeli di pancekik negeri'aku berjalan
menatap larian diri
yang kian terbelai negeri
janji yang hilang
kami menanti di pelarian kota
kota tamak akan rupiah
di ruang kota antah berantah
negeri tercinta
Misbul abdillah
Penyair Riau
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H