Misbulabdillah17.kompasiana.com-Â Sekilas, Piye kabare mas,sanak sanak. lek lek medan. Sehat kan teman teman fans bola tanah air. pastinya ini sudah melihat bagaimana gila nya negeri ini akan namanya sepakbola, dari ujung ke ujung, desa ke kota. kamar ke kamar, intim namanya yang berbau sepakbola, itu juga yang saya rasakan, sedari kecil. manisnya melihat mas mas pasoepati, mas mas slemania, mas mas bonek, mas mas the jak, mas mas viking. Pulau jawa adalah kiblatnya orang kere kaya kami ini, banyak belajar akan hal rasa cinta mencintai.Â
karena pahitnya, pulau jawa akan kepastian ekonomi di kala itu, berpencarlah mereka ke Penjuru Nusantara, pulau sumatera kalimantan ini, lalu mereka mengajarkan kami sepakbola, usaha. dan kesetiaan akan namanya sepakbola, anak kebun Medan. anak kebun Riau, tumbuh dan berkembang menjadi satu dari batak jawa medan yang keras didikannya oleh Pelatih lokal Suimin Diharja, Â Sutan Harhara, Â Abdul Rahman Gurning cukup memberikan arti, sampai ke tanah kaya minyak sawit Pekanbaru.
Singkat cerita beragam alkuturasi ini pula membuat PSPS Pekanbaru, Riau semua memiliki oleh warga riau. dan sumatera utara, warga Pekanbaru Mendoakan PSMS medan, begitu juga sebaliknya. Sumatera telah terbentuk bakal cikal bakalnya dan lambat laun terwujud menjadi team dan inilah hiburan kami, SEPAKBOLA. SEPAKBOLA.bukan acara partai politik yang tidak penting. hal hal yang berbau sepakbola, di kedai kopi selalu menjadi berita harian dan fase di era tahun 2000an, masih kental dan kerasa manis,sulit di lupakan. kita masih di naungan sama NUSANTARA.jangan berbeda kota klub, kita saling tikam menikam, mau kemana  kawan?
Lanjut, habis ini dia. berita  Gila! laga PERSIS SOLO VS PSPS Riau sudah di tanti penikmat bola Nusantara, walau liga 2 atsmosfirnya tidak akan kalah di maguwoharjo, pasoepati akan tampilkan hal terbaik pula.surakartans, curvanord askar theking pun hadir dengan atiribut masing masing, menarik bukan. tidak sabar intinya, laga panas jawa sumatera tersaji kembali di manahan, walau rekor PERSIS lebih unggul Dalam head to head.
Dan kita tahu grub A adalah neraka, mereka uda bunuh bunuhan untuk capai ke liga satu, menagis teriak teriak penonton di sleman menjadi bukti kecintaan mereka dengan club kota kesayangan walau hanya kasta 2. BRIGATA CURVA SUD, Sampai kau bisa. sampai kau bisa, anthem ini riau riak kedengar ke Penjuru NUSANTARA, dengar dan rasakan. dengar dan rasakan penikmat sepakbola, kita ini bukan kriminal jalan.
jogja adalah inspirasi, solo menjadi aku mengerti. tanah jawadwipa di sana bermula ambisi, ambisi hidup cinta nusantara, terelung hati kata kata sampai kau bisa kawan! Apalagi yang kurang untuk negeri ini, untuk sepakbola tidak ada kata. semoga PSSI Mengerti, enak saja nga ada degradasi di atas, dibawah teriak teriak sampai mati, mati mati.
Baca postingan bola.Â
Persis Solo menjadikan duel melawan PSPS Pekanbaru di Stadion Manahan, Jumat (6/10) sore WIB, sebagai pertandingan hidup-mati untuk mendapatkan tiket ke Delapan Besar Liga 2 2017.
Ambisi Persis Solo untuk menginjakkan satu kaki di Delapan Besar kandas setelah menelan kekalahan 2-0 dari Cilegon United di Stadion Krakatau Steel kemarin pada matchday keempat 16 besar. Walau tidak tergusur dari puncak klasemen Grup A, posisi Persis yang telah mengumpulkan nilai tujuh tetap tidak aman.
Hal itu tak lepas dari keberhasilan PSPS mengalahkan PSS Sleman 3-2 di Stadion Maguwoharjo kemarin. PSPS kini berada di peringkat tiga setelah mengumpulkan nilai lima, terpaut satu angka dari Cilegon yang berada di posisi kedua.
"Kami harus menang di partai lawan PSPS. Laga kelima pertandingan hidup mati di Grup A. Kami tidak ingin meraih draw, apalagi kalah. Pertandingan harus poin penuh," tegas pelatih Persis Widyantoro. sumber goal.com.
Ayo tim liga 2, tunjukan ke semua nusantara kita bisa, apresiasi penuh buat tim fair play. dan fans terbaik Persis. PSS dan PSPS.
Catatan pagi @abdi_cakrawala
beredar di akun twitter @abdi_cakrawala, analis tarkam.
Pekanbaru, 4 Oktober 2017.
screenshoot tambahan, sayang kalo di deleted.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H