Mohon tunggu...
Misbul Abdillah
Misbul Abdillah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Blogger-man//Penulis Sajak-Indonesia//Linked in: Misbul abdillah/seorang backpackers/Fanpages on facebook: Abdi Backpackers //wiraswasta Beredar di akun twitter @abdi_cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pekanbaru Pagi Mendung-Malam Diiringi tangisan

17 Juli 2012   17:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:52 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Misbualabdillah17 Kompasiana.com- Setelah berlari di kejar waktu yang salaLu mengudara dalam ingatan, dan seutas sepanjang jalan di ingatan terus ku berjalan tampa arah, ada diman mana umat manusia dengan segala kesibukannya, di perhatikan di dalam pandangan. sama! apa beda nya dengan ku sendiri. menikmati fase yang ada adalah suatu kemajemukan sendiri. rantai rantai lah ingatan yang bermain. setelah pulang dari mengadu nasip di jalan, dalam tangisan hujan yang berjalan. terenguh buah fikiran indah laranya yang juga tak kesampain.

Pagi ku terlari di hujan mendung

berjalan dengan tertatih di lamun hari

ada rasa indah menepi di jalan kota

terfase di hembusan angain lara hati

ada keindahan yang tak tersiratkan

kejar kejar emosi diri

jauh jauh menepi kalam

Ketenangan itu tidak ada artinya

di malam ini pun berlari secepat munkin

akan nestaspa dunia di makan hujan

hujan malam tak beraturan

kesangsian hidup mungkin terlupakan

tubuh dingin di makan hujan

kurus kering dingin kami berjalan

demi hampan tampa disangsikan

Menembus pekat malam dengan keadan perut kosong, berjalan tampa arah di lintas kota yang berbeda, kami lah pejuang jalanan hidup dan keluarga, tampa ada risau sedikit pun, kami tetap berjalan dengan tangisan tak berujung, biarlah kesangsian  ini akan memompa kami tetap berjalan jalan, diruas kota tampa impian. dalam kelam malam, malam yang dingin di jalan malam, hujan yang berkepanjangan angan datang di lamun hari kemalangan siang tak datang@abdi_cakrawala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun