Misbulabdillah17 Kompasiana.com- Aku bukanlah pujangga, Bukan pula sastrawan, bukan Penulis, dan bukan Penyair, yang juga megurai kata kata hebat di alam sastra Nusantara, aku bukan juga pejabat ulung yang jago melobi lobi untuk kepentingan berbagai pihak yang mengudara, di kisahkan masalah pribadi juga tidak, tapi harapan harapan dalam kemauan yang tinggi itu juga mungkin menjadi sandaran, kisah cinta yang tehalang negara, karena negara saling bermusuhan tidak mungkin juga kami di pisahkan dalam kondisi yang bagaimana pun, kekuatan cinta ini mengalahkan emosi dalam yang bisa mengharukan langkah kaki ini bergerak menjemput asa, ditengan kekacauan yang tak pasti, di lirik surat kabar, percetakan Singapore. ada saja yang masalah yang mungkin timbul, semua ada benar dan ada juga salah, ku tak bisa memberikan komentar yang tinggi. atau bahkan ikut merasakah hal yang sama, hanya goresan hati negara tiada di satukan, hari kami yang menyatukan di laranya kasih tak bertuan.KASIH TERANTAI DI NEGERI JIRAN
SELAT MALAKA SAJA PEMISAH
SURAT SURAT TIDAK TERLENA
BERPINDAH TANGAN DARI INGATAN
YANG MELARAKAN HARI INI DARI GORESAN
KUALA TRENGANU DALAM PANDANGAN
PERAKÂ JADI TATAPAN
DAN KEDAH JADI PELARIAN
NEGERI SEMBILAN SAMBIL BERJALAN
TERKENAL NEGERI RANAH MINANG
JAUH DARI PUSARAN
TAPI TERLENAKAN
SELAT MALAKA DENGAN PANTAI
MENJAUHKAN ANGAN ANGAN
KEPULAUAN RIAU DI UJUNG SEMENANJUNG
KU LARIKAN HATI DI PULAU BENGKALIS
KEKASIH TERLENA MENUNGU DI BANDAR MUAR
MENUNGU KASIH BARU DI INGATAN
KAPAL KAPAL SALING BERGANTI
MENUNGU SEPUCUK SURAT YANG TAK PASTI
MENYEPI MENYEPI HINGGA SORE DITANTI
KEKASIH DI JIRAN SANA
BERJALAN SEMU NYA WAKTU
MEMISAH DI SELAT MALAKA
HARI TERLENA KARENA ADINDA
YANG SELALU MENGUDARA DI SINGGAHSANA
AKU BERADA DI PESISIR TIMUR SUMATERA
DAN ADINDA DISELAT MALAKA UTARA
RAIHAN ANGIN DALAM MIMPI
MANJAUHKAN HARI YANG TAK PASTI
NEGARA BUKAN LAH PEMISAH
KEKUATAN HATI KITALAH YANG TERLENA
ANTARA RASA DAN NEGARA
BERSEMI DAN BERMUSIM BERSAMA
Adinda di jiran sana bagimana pun kisah ini tetap kita jalin di rantai kenangan baru, biarlah selat yang memisahakan tidak menjadi halangan untuk menyatukan hati kita yang tergores di ingatan, pantai lama yang menjadi kenangan akan di sisiplah dengan doa panjang,dan pertempuran dingin , hangat dan dingin akan menjadikan kiasan, setidaknya Pulau yang ku miliki di Nusantara Raya, sangat banyak. setelah ku berniga panjang dengan saudagar minang ini, akan ku ku kejar dirimu di bandar Muar, dan dengan semangat yang berapi rapi, di gengam asa adalah sejuta misteri cinta yang tak terbantahkan.tunggu aku di dermaga yang di janjikan, hati- lara, dan semangat kasih yang tak bertuan, kekasih mu yang berada di sepanjang ingatan, pesisir Sumatera Indonesia.@abdi_cakrawala
Waterfall [Piano Instrumental] – Enya Song Lyrics
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H