Mohon tunggu...
Misbul Abdillah
Misbul Abdillah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Blogger-man//Penulis Sajak-Indonesia//Linked in: Misbul abdillah/seorang backpackers/Fanpages on facebook: Abdi Backpackers //wiraswasta Beredar di akun twitter @abdi_cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ruang berbeda, tersimpan kata yang tersirat.

13 Juni 2012   05:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:02 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Misbulabdillah17 Kompasiana.com- lari difikiran hal yang baru, ada semu nya waktu kadang kadang kita tida bisa kita fikirkan, suara malam itu tak akan hadir sebelum siang, jadi lari lah goresan goresan tak bertuan di muka bumi ini. ketika di sandarkan adalah harapan, kenapa yang di harapkan tidak bisa di sandarkan. apa yang anda cari sehingga kebisingan hidup terus melanda? jika demikian, pelarian hidup juga salah, kembangkan hal yang mungkin menjadi telah untuk kita bersama, di mana ruang itu ada hal yang baru di depan. kita menyadari, di larinya gersang dan terjal nya sendi kehidupan, coba simak baik baik: "semut saja santai menikmati hidup, tak hayal mereka terus berupaya memberikan dan memberikan kontribusi terhadap kelompoknya. itu semut yang bermain di dahan ruang taman. efek positif lingkungan untuk kita bersama.

Kembali ke kita, lari nya kita ke moderenitas, telah menghilangkan peka kita terhadap sesama. kita berkelahi satu sama lain, demi satu kepentingan yang tak pasti. kera saja jika di kumpulkan satu kelompok, tidak akan berkelahi sesamanya. atau sampai melukai sesema nya, kita. dimana.  perperangan yang tak pasti, menamkan ide yang liar, itu tidak berguna jika kita gersangkan  di pemikiran kita selama ini, kami yang remaja ini" ujar selah seorang teman, bisa bisa hilang arah. kemana hendak di bawah langkah ini jika sebagian di ruang ini berpecah, dan berperang saja setiap saat.

Semoga kita yang muda, adalah tolak ukur kemajuan pemikiran untuk menciptakan hal baru, yang bisa mengugah penyadaran akan tata hidup di kedepankan dengan hal nya lari baru di rung ruang yang berbeda, sambut hari baru itu dengan segala sukacitanya adalah hal utama. taktis hayal dan jejak kebahagian adalah tolak ukur kita bersama. Sahabat, di jalan lurus sana ada banyak berliku, saya tahu juga kita di jalan yang berbeda.namun kekosongan hari ini jangan terlalu di istimewakan kita sama sama menghabiskan waktu di tempat yang berbeda, tapi hasil nya kita lihat di tahun yang akan datang, siapa yang akan menjadi pemenang dipodium kedepan, adalah kita lihat di jalan nya waktu baru di kata baru tersimpan yang tersirat. @abdi_cakrawala

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun