Mohon tunggu...
Misbah zainal Mustofa
Misbah zainal Mustofa Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA

NIM 31502100141 PRODI PAI JURUSAN S1 TARBIYYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menolak Lupa Pendidikan ala Ta'limul Muta'alim (Kitab Klasik yang Familiar di Kalangan Pesantren)

13 Januari 2023   03:33 Diperbarui: 13 Januari 2023   03:42 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak bisa di pungkiri bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu tanpa ada batasan waktu, entah itu ilmu umum apalagi ilmu agama. Ilmu agama adalah dasar dari berbagai macam ilmu , bila ilmu di ibaratkan sebuah rumah maka ilmu agama adalah pondasinya . Jika pondasinya kuat, maka rumah itu akan berdiri kokoh . Seperti dalam Al-qur'an : Sesungguhnya allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat. (Q.S 53:11). Akan tetapi semakin kesini banyak penuntut ilmu yang tidak mendapatkan manfaat dari apa yang sudah mereka pelajari. Entah itu dalam pengamalan ataupun penyebarannya. Hal tersebut bisa terjadi karena metode dan penerapan yang salah serta keliru dalam menuntut ilmu.

Maka dari itu di perlukan panduan bagi penuntut ilmu yang benar, kitab ta'limul muta'alim adalah kitab klasik karya sekh Az-zarnuji di dalam kitabnya beliau membagi tiga belas point penting yang harus menjadi pegangan penuntut ilmu di antaranya yaitu :

Pertama, hakikat mencari ilmu, hukum mencari ilmu, dan keutamaan ilmu. Dalam bagian ini imam zarnuji menerangkan tentang kewajiban menuntut ilmu, dan semua ilmu tidak harus di pelajari. Beliau mengatakan yang wajib di pelajari oleh penuntut ilmu adalah ilmu hal yaitu Ilmu yang berkaitan dengan apa yang di perlukan saat itu. seperti halnya ketauhidan, tata cara berbadah seorang muslim, dan lain sebagainya. lalu beliau menjabarkan keutamaan keutamaan menuntut ilmu. Salah satu analogi yang ia gunakan adalah bahwa manusia lebih muliya di bandingkan malaikat adalah karena ilmu. Beliau membagi hukum menuntut ilmu ada empat :pertama ferdu 'ain seperti tata cara wudhu. Kedua fardhu kifayah seperti cara mengubur mayit. Ketiga haram seperti ilmu perdukunan. Keempat boleh seperti ilmu kedokteran.

Yang kedua yaitu niat ketika belajar.Seorang penuntut ilmu tidak boleh niat sembarangan, apalagi niat karena duniawi. Dalam hal ini imam zarnuji menganjurkan beberapa niat. Yang pertama karena mencari ridho allah SWT. kedua menghilangkan kebodoh yang ada pada dirinya dan orang lain. Ketiga menghidupkan nilai keagamaan. Keempat syukur atas nikmat akal dan nikmat badan.

Yang ketiga yaitu memilih ilmu, guru, dan teman serta teguh dalam menuntut ilmu. Imam zarnuji menuturkan untuk mendahulukan ilmu yang di butuhkan sekarang dalam urusan agama (ilmu hal) baru setelah itu mempelajari ilmu yang berguna untuk masa depan. Memilih guru yang lebih pandai, binaksana, dan yang kebih tua. Memilih teman yang semangat, tekun, wara', berbudi pekerti baik, dan tanggap akan semua hal.

Yang keempat yaitu cara menghormati guru dan ilmu. Imam zarnuji menuturkan bahwa seorang penuntut ilmu tak akan memperoleh ilmu bila tidak menghormati keduanya. Beliau menyebut seorang penuntut ilmu harus memiliki etika, di antaranya adalah tidak menempati tempat duduk gurunya, tidak memulai percakapan kecuali atas izin gurunya, tidak banyak bicara di sisi guru dan lain sebagainya.

Yang kelima yaitu bersunggung sungguh, giat, tekun, dan semangat. Imam zarnuji menilai bahwa menuntut ilmu adalah suatu tujuan yang sangatlah agung. Ia harus di tempuh dengan kesungguhan, ketelatenan, dan semangat yang membara. Tidak hanya oleh penuntut ilmu, orang tua yang bersungguh juga menjadi penentu kesuksesan anak. beliau memberikan saran supaya di setiap permulaan dan akhir malam untuk mengulang (muthola'ah) pelajaran.

Yang keenam yaitu ukuran dan urutan dalam menuntut ilmu. Imam zarnuji menuturkan pertamatama yang di pelajari adalah perkara yang mendasar lalu lanjut kepada tingkat yang lebih tinggi. Bukan malah loncat-loncat tidak beraturan karena hal tersebut menandakan perbuatan konyol dan hanya menghabiskan waktu, jadi harus urut. Para penuntut ilmu harus sering menggelar kegiatan seperti diskusi ilmiyyah, musyawarah, ngobrol ilmu, muthola'ah dan lain sebagainya.

Yang ketujuh yaitu tawakkal kepada allah. Setelah usaha keras di atas tadi, seorang penuntut ilmu harus memasrahkan diri kepada Allah. Imam zarnuji menuturkan bahwa seorang penuntut ilmu tidak perlu memikirkan masalah rezeki, hal ini seperti apa yang di katakan nabi Muhammad SAW : " BARANG SIAPA YANG MENCARI ILMU, MAKA ALLAH AKAN MENJAMIN REZEKINYA"

Yang kedelapan yaitu masa produktif. Masa seorang penuntut ilmu itu dari buaian sampai liang lahat. Imam zarnuji menuturkan masa produktif mencari ilmu itu pada saat masih muda. Bila seorang penuntut ilmu merasa bosan pada satu fan ilmu. Ia dapat beralih pada fam ilmu yang lainnya.

Yang kesembilan yaitu saling mengasihi dan saling menasehati. Dua hal yang tidak dapat di pisahkan yaitu ilmu dan akhlak. Seorang penuntut ilmu harus memiliki kasih sayang. Siap memberi petuah, tidak iri dalam hati, menghindari permusuhan dengan orang lain. karena hal itu dapat menyiakan waktu. Selalu berpikir positif dan tidak buruk sangka pada orang di sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun