Mohon tunggu...
Misbah Yaser
Misbah Yaser Mohon Tunggu... Freelancer - Wartawan

Wartawan Muda

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cara Santun Seorang Pemimpin Mengatasi Konflik

27 Februari 2018   18:15 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:33 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Yogyakarta, SBY juga pernah menularkan nilai-nilai dan pesan perdamaiannya. SBY bertemu dua pihak yang berkoonflik di lingkungan Kasunanan Surakarta Hadiningrat, yaitu Raja Paku Buwono (PB) XIII dan Mahapatih K.G.P.H. Panembahan Agung Tedjowulan.

Paku Buwono XIII menyampaikan langsung permasalahan yang membelit Keraton Solo selama ini. Penjelasan Paku Buwana juga dilengkapi surat tertulis yang langsung disampaikan kepada Presiden SBY.

Atas penjelasan Paku Buwono itu, SBY mengatakan, agar konflik di tubuh Keraton Solo harus segera diakhiri. Presiden SBY lalu menindaklanjuti penyelesaian konflik itu dengan menegakkan Keputusan Presiden No 23 Tahun 1988 tentang Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta.

Dalam Keppres itu disebutkan, Sri Susuhunan selaku pimpinan Keraton Kasunanan Surakarta dapat menggunakan keraton dan segala kelengkapannya untuk menggelar upacara, perayaan dan peringatan lainnya dalam rangka adat Keraton. Dengan demikian, pemerintah akan menjadi penjaga adat, penjaga budaya, sosial dan keagamaan di Keraton Kasunanan Surakarta.

Nilai-nilai kesantunan inilah yang seharusnya dimiliki dalam setiap pemimpin. Terlebih di saat sekarang, di mana banyak konflik terjadi. Pasca Pilpres 2014, kita melihat banyak pertikaian yang terjadi. Masyarakat seolah mudah sekali bertikai dan berkonflik, hanya karena berbeda pandangan politik, hanya karena si A mendukung Calon yang berbeda dengan si B. Semoga kita diberikan kekuatan dan kemudahan selalu untuk menyelesaikan setiap persoalan hidup dengan terus perpegang pada ajaran kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun