4. Kemudian kerugian yang keempat yaitu seperti dosa menikahi ibu sendiri. Sudah sering kita ketahui bahwa dosa riba itu lebih berat ketimbang dosa menikahi ibu sendiri. Sebagaimana sabda rasulullah shallallahu salam : riba itu terdiri dari 73 pintu. Pintu yang paling ringan seperti seorang laki-laki menikahi ibunya sendiri.Â
Nah itulah sangking dahsyatnya dosa riba sehingga seperti menikah ibu sendiri.
5. Kemudian yang terakhir yaitu bahwa dosa riba itu lebih dahsyat dari 36 perempuan pezina. Tin sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini : satu dirham uang riba yang dimakan oleh seorang dalam keadaan setengah sadar, jauh lebih dahsyat daripada 36 wanita pezina.
Itulah tahun teman betapa besar kerugian dan kecelakaan bagi para pelaku zina. Namun di zaman yang sekarang ini riba sudah menjadi kebiasaan di dalam perekonomian dan kehidupan kita sehari-hari. Namun banyak dari kita yang masih tidak sadar akan bahaya dan dosa daripada perbuatan riba tersebut sehingga sebagian kita masih betah dan acuh tak acuh di dalam perbuatan riba.
Maka ketahuilah teman-teman bahwa bahaya riba itu sangat besar ternyata tidak hanya mengancam kehidupan kita di akhirat saja. Namun bahaya riba secara nyata juga bisa berdampak buruk bagi kehidupan kita baik pribadi maupun masyarakat. Bagi seorang pribadi ridho merupakan cerminan buruknya akhlak karena pelaku riba identik dengan sifat kikir, dada yang sempit dan berhati keras serta menjaga harta dan tak akan kemewahan dunia dan sifat-sifat hina lainnya. Selain itu riba dapat melunturkan sifat belas kasih dan rasa simpati yang dimiliki oleh seseorang. Buruknya akhlak seseorang tentu memiliki dampak buruk terutama berkaitan dengan hubungan dengan orang lain.
Oleh karena itu setelah kita mengetahui apa saja bahaya dan kecelakaan dari perbuatan riba, kita sama-sama untuk mendekatkan diri menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang allah termasuk riba ini. Dengan kita menjauhi hal-hal yang diharamkan Allah niscaya hidup kita akan penuh dengan keberkahan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H