Di tengah revolusi digital yang semakin pesat, perilaku konsumen, khususnya di kalangan generasi muda, mengalami perubahan signifikan.Â
Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah peralihan dari metode pembayaran tradisional seperti kartu kredit menuju layanan pembayaran berbasis teknologi digital, seperti paylater.Â
Bagi generasi Z (Gen Z), yang tumbuh besar dengan akses internet dan berbagai teknologi canggih, kemudahan dan kepraktisan adalah hal yang utama.Â
PayLater, atau Buy Now Pay Later (BNPL), kini menjadi alternatif populer yang sangat diminati.
Tren ini tidak hanya mencerminkan pola konsumsi yang berubah, tetapi juga menghadirkan fenomena disruptif dalam dunia ekonomi, khususnya di sektor keuangan.Â
Platform-platform besar seperti Shopee PayLater dan GoPay berhasil mengisi celah kebutuhan kredit mikro yang selama ini sulit dijangkau oleh anak muda.Â
Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat tantangan ekonomi yang cukup besar, yaitu potensi perilaku konsumtif berlebihan yang dapat mengarah pada masalah finansial serius seperti debt trap atau jebakan utang.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai fenomena PayLater, dampaknya terhadap perilaku konsumsi Gen Z, serta tantangan ekonomi yang mungkin timbul akibat kemudahan akses kredit mikro yang ditawarkan oleh layanan ini.
PayLater: Solusi Praktis untuk Generasi Digital
Seiring dengan perkembangan teknologi, perilaku belanja masyarakat berubah seiring waktu.Â
Generasi sebelumnya, terutama milenial dan Baby Boomer, sangat bergantung pada kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan konsumtif mereka.Â