Namun, penting untuk mengevaluasi kondisi finansialmu sendiri sebelum mengambil keputusan.Â
Memberikan pinjaman yang dapat mengganggu stabilitas keuanganmu hanya akan memperburuk situasi bagi kedua belah pihak.
Menurut pakar keuangan, menjaga kesejahteraan finansial pribadi adalah prioritas yang sah.Â
Kita tidak memiliki kewajiban untuk meminjamkan uang kepada orang lain jika itu berisiko terhadap kondisi finansial kita sendiri.Â
Dalam beberapa situasi, keterbukaan soal masalah finansial yang sedang dihadapi dapat menjadi cara efektif untuk menjelaskan mengapa kamu tidak bisa membantu.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang cenderung berpikir dua kali sebelum meminta bantuan keuangan kepada seseorang yang diketahui berada dalam situasi finansial sulit.Â
Dengan kata lain, transparansi dalam menyampaikan situasi keuanganmu dapat membantu mengurangi tekanan untuk memberikan pinjaman.Â
Penting juga untuk mengingat bahwa menolak permintaan pinjaman bukan berarti kamu tidak peduli, melainkan kamu menjaga keseimbangan finansialmu agar tetap stabil.
Selain itu, membuat anggaran keuangan yang terencana dapat memberikanmu gambaran yang lebih jelas tentang seberapa banyak uang yang dapat kamu sisihkan untuk situasi darurat atau untuk membantu orang lain.Â
Dengan memiliki anggaran yang jelas, kamu dapat memberikan alasan yang lebih rasional ketika memutuskan untuk menolak atau menyetujui permintaan pinjaman.
2. Tidak Mencampuradukkan Masalah Hubungan dan Keuangan
Uang adalah salah satu penyebab utama konflik dalam hubungan pribadi, termasuk di antara keluarga.Â