Idealnya, dana darurat setara dengan 3-6 bulan pengeluaran rutin Anda. Jika pengeluaran bulanan Anda adalah Rp5 juta, maka targetkan Rp15-30 juta sebagai dana darurat. Target ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi finansial Anda.
2. Sisihkan Sebagian Pendapatan:Â
Mulailah menyisihkan 10-20% dari pendapatan bulanan Anda secara konsisten. Meskipun terlihat kecil, jumlah ini akan bertambah seiring waktu. Dengan disiplin, Anda akan terkejut melihat seberapa cepat dana ini bisa terkumpul.
3. Gunakan Rekening Terpisah:Â
Simpan dana darurat di rekening yang berbeda dari rekening harian Anda. Pilih rekening dengan akses mudah namun tidak terlalu menggoda untuk diambil, seperti rekening tabungan tanpa kartu ATM.Â
Dengan cara ini, dana Anda tetap aman dari godaan untuk digunakan secara tidak sengaja.
4. Hindari Penggunaan untuk Hal Non-Darurat:Â
Pastikan Anda hanya menggunakan dana darurat untuk keperluan mendesak, seperti biaya kesehatan, perbaikan rumah, atau kehilangan pekerjaan.Â
Jangan tergoda untuk menggunakannya untuk liburan atau belanja. Ingat, disiplin adalah kunci keberhasilan membangun dana darurat.
5. Evaluasi Secara Berkala:Â
Lakukan evaluasi rutin untuk memastikan dana darurat Anda tetap sesuai dengan kebutuhan. Jika pengeluaran Anda meningkat, pastikan untuk menambah jumlah dana darurat sesuai kebutuhan.Â
Selain itu, evaluasi ini juga membantu Anda mengetahui sejauh mana perkembangan dana Anda.
Kesimpulan
Tidak memiliki dana darurat dapat memberikan dampak fatal pada kondisi finansial, mental, dan masa depan Anda.Â
Dari risiko terjebak utang hingga stres finansial yang berkepanjangan, ketiadaan dana darurat bisa menjadi hambatan besar dalam hidup Anda.Â
Oleh karena itu, mulailah menyisihkan sebagian pendapatan Anda untuk membangun dana darurat.