Bawa bekal makanan: Membawa makanan dari rumah untuk makan siang di kantor dapat menghemat pengeluaran harian Anda secara signifikan.
2. Manfaatkan Promo dan Diskon
Saat belanja online, manfaatkan promo bebas ongkir atau diskon khusus untuk barang yang memang Anda butuhkan. Namun, pastikan untuk tidak mudah tergoda membeli barang yang tidak diperlukan hanya karena sedang diskon.
3. Atur Penyimpanan Uang Receh
Biasakan menyimpan uang receh yang tersebar di kantong, baju, atau tas. Gunakan kotak atau dompet khusus untuk mengumpulkan uang receh hasil pengembalian belanja.Â
Dalam waktu tiga hingga enam bulan, Anda mungkin akan terkejut melihat hasilnya. Uang receh yang terkumpul bisa digunakan untuk menambah dana investasi atau kebutuhan mendesak lainnya.
4. Tetapkan Batas Pengeluaran Harian
Salah satu cara efektif untuk mengontrol pengeluaran adalah dengan membatasi uang tunai di dompet, misalnya maksimal Rp100.000 per hari.Â
Komitmen untuk tidak mengambil uang tambahan kecuali dalam keadaan darurat akan membantu menjaga pengeluaran tetap terkendali.
5. Catat dan Evaluasi Pengeluaran
Biasakan mencatat setiap pengeluaran, sekecil apa pun itu. Dengan mencatat pengeluaran, Anda dapat mengevaluasi kebiasaan finansial Anda dan menemukan area yang perlu diperbaiki. Aplikasi pencatatan keuangan dapat membantu mempermudah proses ini.
6. Alokasikan Dana untuk Investasi dan Tabungan
Jika memungkinkan, alokasikan langsung sebagian penghasilan untuk investasi dan tabungan sebelum menggunakannya untuk kebutuhan lainnya.Â
Kebocoran kecil seperti pengeluaran untuk kopi harian, jika dialihkan ke investasi, dapat memberikan hasil yang signifikan.
Ilustrasi Manfaat Menghentikan Kebocoran Halus
Mari kita lihat ilustrasi berikut: Anda biasanya menghabiskan Rp500.000 per bulan untuk membeli kopi.Â
Jika uang tersebut diinvestasikan selama 10 tahun dengan tingkat pengembalian 10% per tahun, hasilnya bisa menjadi Rp95 juta.Â