Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Apakah Gen Z Masih Bisa Membeli Rumah?

20 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 19 Desember 2024   13:24 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi rumah (sumber:freepik/freepik)

Generasi Z dan milenial kerap disebut sebagai generasi yang menghadapi risiko finansial lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya. 

Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang cenderung konsumtif dan tren pengeluaran berlebihan yang sering disebut dengan istilah doom spending.

Bagi sebagian besar generasi muda, membeli rumah dianggap sebagai hal yang sulit diwujudkan. 

Kenaikan harga properti yang terus melampaui tingkat kenaikan penghasilan menjadi salah satu hambatan utama. 

Namun, haruskah generasi ini menyerah pada keadaan?

Jika Anda termasuk generasi Z atau milenial yang mampu mengatur pengeluaran dengan bijak, kabar baiknya adalah peluang untuk memiliki rumah idaman tetap ada. 

Harga Rumah yang Melonjak

Dalam beberapa dekade terakhir, harga properti di Indonesia terus mengalami kenaikan yang signifikan, khususnya di kawasan perkotaan. 

Sebagai gambaran, di dekat rumah saya di surabaya, rumah dengan luas tanah 50 meter persegi dan luas bangunan 50 meter kini bisa dihargai hingga Rp1 miliar.

Dengan asumsi uang muka atau down payment (DP) sebesar 20 persen, pembeli harus menyiapkan dana sekitar Rp200 juta di awal. Sementara itu, cicilan per bulannya bisa mencapai Rp4 juta untuk tenor 15 tahun.

Untuk kondisi keuangan yang sehat, idealnya cicilan tidak melebihi 30 persen dari penghasilan bulanan. 

Artinya, untuk memenuhi syarat tersebut, penghasilan gabungan Anda dan pasangan setidaknya harus mencapai Rp13 juta per bulan.

Tantangan Generasi Z

Selain tingginya harga rumah, generasi muda juga dihadapkan pada sejumlah tantangan lain yang memperbesar kesenjangan antara kemampuan finansial dan kebutuhan memiliki properti:

  1. Kenaikan Gaji Tidak Sejalan dengan Inflasi Properti
    Menurut data Bank Indonesia, rata-rata kenaikan gaji tahunan pekerja di Indonesia tidak mampu mengejar laju kenaikan harga properti, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

  2. Gaya Hidup Konsumtif
    Konsumsi generasi muda sering kali terkonsentrasi pada gaya hidup yang berfokus pada pengalaman, seperti traveling, menghadiri konser, atau makan di restoran. Jika tidak dikontrol, pengeluaran ini dapat menggerus potensi tabungan untuk membeli rumah.

  3. Kurangnya Kesadaran Finansial
    Masih banyak generasi muda yang belum memiliki kesadaran pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang. Hal ini berdampak pada ketidakmampuan mereka untuk menabung secara konsisten demi tujuan besar seperti membeli rumah.

Strategi untuk Membeli Rumah

Meskipun tantangannya tidak ringan, memiliki rumah idaman bukanlah hal yang mustahil. Berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat diambil:

1. Mengelola Gaya Hidup

Langkah pertama adalah mengevaluasi pengeluaran bulanan. Cobalah untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. 

Sebagai contoh, mengurangi frekuensi nongkrong di kafe atau menghindari pembelian barang yang tidak esensial dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan tabungan.

2. Menetapkan Target Keuangan

Jika Anda berencana membeli rumah dalam lima tahun ke depan, hitung jumlah yang perlu ditabung setiap bulan untuk memenuhi DP. Misalnya, jika DP rumah yang diincar adalah Rp200 juta, Anda perlu menabung sekitar Rp3,3 juta per bulan.

3. Memilih Rumah yang Sesuai

Saat memilih rumah, sesuaikan harga properti dengan kemampuan keuangan. Jangan habiskan lebih dari 50 persen tabungan untuk DP, dan pastikan cicilan tidak menghabiskan lebih dari 30 persen penghasilan bulanan.

Mengapa Properti Adalah Investasi yang Menjanjikan

Properti sering kali dianggap sebagai salah satu investasi terbaik. Hal ini disebabkan oleh beberapa keunggulan yang tidak dimiliki instrumen investasi lain, seperti saham atau kripto.

  1. Aset Berwujud
    Rumah adalah aset nyata yang bisa langsung digunakan. Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, properti juga dapat dijadikan sumber pendapatan pasif melalui penyewaan.

  2. Nilai yang Terus Meningkat
    Tanah dan properti cenderung mengalami kenaikan nilai dari waktu ke waktu. Di kawasan strategis, kenaikan ini bahkan bisa melampaui inflasi.

  3. Investasi Jangka Panjang
    Tidak seperti investasi lain yang volatil, properti menawarkan stabilitas nilai dalam jangka panjang.

Panduan Memilih Rumah

Membeli rumah membutuhkan pertimbangan matang. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

1. Lokasi

Pastikan rumah yang Anda pilih berada di lokasi strategis. Dekat dengan tempat kerja, fasilitas umum seperti rumah sakit dan sekolah, serta memiliki akses transportasi yang memadai.

2. Harga yang Sesuai

Sesuaikan harga rumah dengan kemampuan finansial. Jangan memaksakan diri untuk membeli rumah di luar anggaran, karena hal ini dapat membebani keuangan dalam jangka panjang.

3. Reputasi Developer

Hindari membeli rumah dari developer yang tidak jelas atau memiliki reputasi buruk. Pilih developer yang memiliki izin lengkap dan rekam jejak yang baik dalam menyelesaikan proyek.

4. Kondisi Lingkungan

Perhatikan kondisi lingkungan sekitar rumah. Pilih lingkungan yang nyaman, aman, dan memiliki komunitas yang mendukung.

Kesalahan yang Perlu Dihindari

Banyak orang yang gagal memiliki rumah idaman karena terjebak dalam beberapa kesalahan berikut:

  • Tidak Menyisihkan Dana Darurat
    Selalu sisakan dana darurat meskipun sedang menabung untuk membeli rumah. Dana ini penting untuk mengantisipasi pengeluaran mendesak.

  • Mengabaikan Legalitas Developer
    Jangan terburu-buru membeli rumah tanpa memeriksa izin pembangunan atau legalitas developer.

  • Menggunakan Seluruh Tabungan untuk DP
    Pastikan Anda tidak menghabiskan seluruh tabungan untuk DP. Sisakan dana untuk kebutuhan lain, termasuk biaya renovasi atau perabot rumah tangga.

Kesimpulan

Memiliki rumah idaman di tengah tantangan ekonomi saat ini memang bukan perkara mudah, terutama bagi generasi Z dan milenial. 

Namun, dengan perencanaan yang matang, pengelolaan keuangan yang baik, dan disiplin dalam menabung, impian tersebut tetap bisa terwujud.

Rumah bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga simbol kestabilan finansial dan investasi jangka panjang yang menjanjikan. 

Jadi, apakah Anda siap memulai langkah menuju rumah idaman Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun