Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Pretty Pantry Paradigm, Ketika Dapur Jadi Simbol Gaya Hidup Modern

28 November 2024   06:00 Diperbarui: 29 November 2024   10:25 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | SHUTTERSTOCK/STOCK_STUDIO

Dapur, ruang yang dulu hanya dipandang sebagai tempat memasak dan menyimpan makanan, kini telah mengalami transformasi besar. 

Generasi masa kini tidak lagi melihat dapur hanya sebagai ruang fungsional, tetapi juga sebagai elemen estetika yang mencerminkan gaya hidup. Tren ini dikenal sebagai Pretty Pantry Paradigm.

Fenomena ini telah membawa perubahan besar, tidak hanya dalam desain dapur, tetapi juga dalam cara masyarakat memandang ruang rumah mereka. 

Apa Itu Pretty Pantry Paradigm?

Pretty Pantry Paradigm merujuk pada tren menjadikan dapur sebagai ruang yang tidak hanya rapi tetapi juga estetis. 

Generasi Milenial dan Gen Z adalah penggerak utama tren ini, menganggap dapur sebagai bagian dari gaya hidup yang sama pentingnya dengan mode atau interior ruang tamu.

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang lebih fokus pada fungsi, generasi muda saat ini lebih memprioritaskan estetika. 

Rak dapur yang seragam, penggunaan toples kaca, dan warna netral kini menjadi pemandangan umum di dapur mereka.

Asal-Usul Pretty Pantry Paradigm

Fenomena ini populer pertama kali melalui keluarga selebritas dunia, Kardashian-Jenner. 

Mereka sering menunjukkan dapur mereka yang luas, terorganisasi dengan baik, dan memiliki warna-warna netral seperti putih, krem, atau abu-abu. 

Tidak hanya itu, penggunaan organization tools seperti toples seragam, rak bertingkat, dan kotak penyimpanan minimalis semakin menonjolkan kesan mewah dan rapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun