Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, sering menjadi sorotan berkat julukannya sebagai kota pelahir banyak konglomerat sukses.Â
Istilah Crazy Rich Surabaya menjadi tren di media sosial, mengacu pada gaya hidup mewah para miliardernya, mulai dari rumah-rumah megah, pesta pernikahan bernilai fantastis, hingga bisnis besar yang mereka kelola.Â
Tetapi, di balik kemewahan itu, pernahkah Anda bertanya-tanya, apa yang membuat Surabaya mampu melahirkan generasi pengusaha hebat?Â
Untuk memahami fenomena ini, kita perlu meninjau dari berbagai sudut pandang: sejarah, geografis, budaya, hingga ekosistem bisnisnya.
Sejarah Ekonomi Surabaya: Dari Pelabuhan hingga Pusat Industri
Sejarah Surabaya sebagai pusat ekonomi dan perdagangan sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Pada zaman kerajaan, kota ini memainkan peran penting dalam jaringan perdagangan Nusantara.Â
Selama era Majapahit, pelabuhan-pelabuhan di sekitar Surabaya menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal dagang dari Tiongkok, India, dan Arab.Â
Komoditas seperti rempah-rempah, kain, hingga logam mulia, semuanya melewati Surabaya sebelum didistribusikan ke wilayah lain di Asia Tenggara.
Memasuki era kolonial, potensi strategis Surabaya semakin terlihat. Belanda membangun Pelabuhan Tanjung Perak yang berfungsi sebagai gerbang utama ekspor dan impor.Â
Tidak hanya itu, pada abad ke-19, Surabaya bahkan dikenal sebagai pusat distribusi gula terbesar di dunia. Jawa Timur, sebagai salah satu produsen gula utama, menjadikan Surabaya sebagai hub kegiatan ekonominya.Â
Tradisi ini meninggalkan warisan yang kuat dalam struktur ekonomi kota, yang bertahan hingga kini.