Pasca-kemerdekaan, Surabaya terus memainkan peran penting dalam ekonomi Indonesia.Â
Kawasan industri Rungkut, yang dibangun pada 1970-an, menjadi bukti nyata bagaimana pemerintah melihat Surabaya sebagai pusat industri.Â
Perusahaan-perusahaan besar, mulai dari manufaktur alat rumah tangga hingga makanan, menjadikan kota ini basis operasional mereka.Â
Namun, Surabaya tidak hanya dikenal dengan industri berat; pasar-pasar tradisional seperti Pasar Turi dan Kembang Jepun juga berperan sebagai penggerak ekonomi lokal.Â
Ekosistem yang beragam ini, dari UMKM hingga korporasi besar, menjadi fondasi ekonomi yang kokoh.
Letak Strategis dan Infrastruktur Kelas Dunia
Keunggulan geografis Surabaya juga menjadi salah satu faktor utama kesuksesannya.Â
Kota ini memiliki akses langsung ke Laut Jawa melalui Pelabuhan Tanjung Perak, salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia.Â
Tidak hanya melayani perdagangan domestik, pelabuhan ini juga menjadi pintu ekspor-impor utama untuk wilayah Indonesia bagian timur.
Infrastruktur daratnya pun tak kalah maju. Jalan tol yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota besar lain di Jawa Timur membuat arus distribusi barang semakin efisien.Â
Selain itu, Bandara Internasional Juanda, salah satu bandara tersibuk di Indonesia, memberikan konektivitas udara yang penting, baik untuk perjalanan bisnis maupun logistik.Â
Kombinasi infrastruktur darat, laut, dan udara ini menjadikan Surabaya sebagai pusat logistik yang sangat kuat, menarik banyak investor lokal dan asing.