Media sosial adalah salah satu penyebab utama kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Berdasarkan penelitian, orang-orang cenderung membagikan sisi terbaik dari kehidupan mereka di media sosial.Â
Foto-foto liburan, barang-barang baru, atau momen-momen bahagia lainnya lebih sering muncul dibandingkan kenyataan sehari-hari yang mungkin tidak seindah itu.Â
Fenomena ini bisa membuat orang yang melihatnya merasa hidup mereka kurang, yang akhirnya memicu perasaan tidak puas.
Dampak Negatif Kebiasaan Membandingkan Diri
Kebiasaan membandingkan diri ini memiliki dampak yang cukup besar, baik pada kesehatan mental maupun kondisi finansial kita. Beberapa dampak negatifnya antara lain:
1. Meningkatkan Stres dan Kecemasan
Melihat orang lain yang tampaknya lebih sukses atau lebih bahagia bisa memicu perasaan cemas dan stres. Kita mungkin merasa hidup kita kurang, tidak cukup, atau bahkan tidak sukses.Â
Hal ini bisa mengganggu kesehatan mental kita, menyebabkan perasaan rendah diri dan bahkan depresi.
2. Mendorong Pengeluaran Berlebihan
Ketika kita terpicu untuk hidup seperti orang lain, kita cenderung mengeluarkan uang lebih dari yang kita butuhkan. Misalnya, membeli pakaian bermerek atau gadget terbaru hanya demi terlihat "up-to-date."Â
Pengeluaran ini sebenarnya tidak mendukung kebutuhan dasar atau tujuan jangka panjang, tetapi hanya memuaskan keinginan sesaat.
3. Menghambat Tujuan Finansial Jangka Panjang
Terjebak dalam gaya hidup yang dipaksakan hanya untuk mengikuti tren atau standar orang lain bisa mengganggu rencana finansial kita.Â
Jika terus-terusan tergoda mengikuti gaya hidup orang lain, kita bisa kehilangan fokus pada tujuan finansial yang sebenarnya, seperti menabung untuk pendidikan, membeli rumah, atau membangun dana darurat. Kebiasaan ini justru memperlambat kemajuan kita dalam mencapai kestabilan finansial.
4. Menurunkan Kebahagiaan dan Kepuasan Hidup
Kebiasaan membandingkan diri dapat membuat kita merasa bahwa apa yang sudah kita miliki tidaklah cukup.Â