Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Pria Mapan Semakin Langka? Ini 7 Faktor yang Menjadi Penyebab Utamanya

9 November 2024   06:00 Diperbarui: 12 November 2024   13:07 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern ini, persepsi terhadap pria dengan kondisi ekonomi mapan atau finansial yang stabil kian berubah. 

Banyak orang yang merasa bahwa pria mapan semakin sulit ditemukan, terutama bagi mereka yang mencari pasangan yang sudah siap secara finansial. 

Fenomena ini bukan sekadar mitos atau pandangan sepihak. 

Ada banyak faktor yang mendasari kenyataan ini, mulai dari meningkatnya standar gaya hidup, ketatnya persaingan di dunia kerja, hingga tekanan ekonomi yang terus melambung. 

1. Pengaruh Media Sosial pada Standar Gaya Hidup

Media sosial memiliki pengaruh besar dalam membentuk standar hidup generasi saat ini. 

Berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter, penuh dengan konten yang memperlihatkan gaya hidup "sempurna" --- mulai dari tempat tinggal mewah, kendaraan mahal, hingga aktivitas liburan yang berkelas. 

Eksposur yang terus-menerus terhadap gaya hidup ini menciptakan persepsi baru tentang kebahagiaan dan kesuksesan.

Bagi pria, tekanan ini bisa menjadi beban. Banyak dari mereka merasa perlu untuk memenuhi standar gaya hidup yang dilihatnya di media sosial, terutama ketika ingin membangun citra diri yang baik. 

Hal ini juga berdampak pada ekspektasi wanita dalam mencari pasangan. 

Tidak jarang, wanita menginginkan pria dengan kondisi finansial yang sudah matang untuk memberikan keamanan dalam kehidupan bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun