Sebagai contoh, jika kita sedang memulai sebuah bisnis dan seseorang yang sudah berpengalaman dalam bisnis tersebut memberikan saran, maka kita harus mendengarkan dengan baik.
Namun, jika orang yang memberi saran tidak memiliki pengalaman atau pengetahuan yang relevan, pendapat mereka bisa jadi tidak berguna.Â
Misalnya, jika seseorang yang tidak pernah terlibat dalam bisnis mengatakan bahwa memulai bisnis adalah ide yang buruk, maka kita harus memverifikasi latar belakang orang tersebut sebelum menerima sarannya.
Pentingnya Verifikasi Saran dan Pengalaman Orang Lain
Selain memilah siapa yang memberikan saran, penting juga untuk memverifikasi apakah saran yang diberikan berdasarkan pengalaman yang sukses atau justru pengalaman kegagalan.Â
Ada orang yang gagal dalam suatu hal kemudian menganggap bahwa semua orang akan gagal dalam hal yang sama. Padahal, kegagalan mereka mungkin disebabkan oleh faktor yang berbeda.
Belajarlah untuk bersikap skeptis terhadap saran orang lain, terutama jika saran tersebut tidak didukung oleh pengalaman yang relevan.Â
Jangan langsung menerima semua pendapat, terutama jika orang tersebut gagal dan tidak pernah mencoba lagi.
Kesimpulan: Fokus pada Visi dan Tujuan Pribadi
Pada akhirnya, kita harus tetap fokus pada visi dan tujuan pribadi kita.Â
Orang lain berhak memberikan pendapat, tetapi kita juga berhak memilih mana yang akan kita dengarkan dan mana yang akan kita abaikan.Â
Kemampuan untuk memfilter pendapat orang lain sangat penting agar kita tidak kehilangan arah.
Jangan biarkan persepsi negatif orang lain memengaruhi langkah kita.Â