Padahal, kenyataannya, diskon bukanlah sesuatu yang langka. Diskon selalu ada sepanjang tahun.Â
Para pemasar dengan cerdas menciptakan berbagai event dan momen diskon untuk menarik minat konsumen.Â
Misalnya, kita bisa melihat diskon "awal tahun", "akhir tahun", "diskon kemerdekaan", atau berbagai jenis diskon lainnya yang muncul secara berkala.Â
Selain itu, di dunia belanja online, platform sering kali mengadakan promo spesial seperti "promo 10.10", "11.11", atau "12.12", yang memberi kesan bahwa ada kesempatan istimewa pada tanggal-tanggal tersebut.
Banyak orang tidak menyadari bahwa potongan harga tersebut sebenarnya terus ada sepanjang waktu.Â
Jika mereka tidak membeli sekarang, mereka bisa menunggu event diskon berikutnya. Sebuah contoh yang menarik adalah ketika kita mengamati harga barang dalam jangka waktu yang lebih lama.Â
Mungkin hari ini kita mendapatkan diskon 20%, tetapi bulan depan diskonnya berubah menjadi 15%.Â
Pada dasarnya, para pemasar menggunakan strategi ini untuk menciptakan ilusi bahwa diskon selalu berbeda-beda, padahal esensinya harga yang harus dibayar oleh konsumen tetap sama.
Bahkan, terkadang kita bisa melihat fenomena bundling atau penawaran bonus saat diskon lebih kecil.Â
Ketika diskon lebih besar, misalnya 20%, bonus mungkin lebih sedikit. Namun, saat diskon lebih kecil, seperti 10%, kita mungkin mendapatkan tambahan seperti paket bundling atau hadiah tambahan.Â
Dalam jangka panjang, perbedaan harga yang kita bayar sebenarnya tidak signifikan. Hanya saja, diskon memberikan kesan bahwa kita mendapatkan penawaran yang lebih baik.