Alih-alih belajar dari kesalahan, banyak yang justru menyerah dan tidak ingin mencoba lagi.
Prinsip "sukses harus berani mengambil risiko" ini memang mampu memberi semangat di awal, tetapi bisa menjadi boomerang jika orang tersebut gagal memahami bagaimana cara mengelola risiko dengan baik.Â
Motivasi yang awalnya tinggi bisa memudar ketika kegagalan datang akibat risiko yang diambil terlalu besar atau tidak dikelola dengan baik.
Spekulasi: Risiko Tanpa Perhitungan
Ketika seseorang berpegang teguh pada prinsip "berani mengambil risiko" tanpa perhitungan logis, maka mereka cenderung bersikap spekulatif.Â
Sikap spekulatif ini bisa disamakan dengan berjudi---mereka bertaruh pada sesuatu yang belum jelas hasilnya, dengan harapan meraih keuntungan besar dalam waktu singkat.Â
Namun, tanpa adanya strategi yang matang, mereka hanya memperbesar peluang gagal.
Contoh nyata dari tindakan spekulatif ini bisa kita lihat dalam fenomena judi online.Â
Banyak orang yang berani mempertaruhkan uang mereka dengan harapan memenangkan sejumlah besar uang.Â
Dalam pikiran mereka, tindakan ini adalah bentuk keberanian untuk mengambil risiko demi meraih keuntungan besar. Namun kenyataannya, sangat sedikit yang benar-benar meraih keuntungan dari berjudi.
Data menunjukkan bahwa sebanyak 3,2 juta warga Indonesia terjebak dalam perjudian online, dengan nilai transaksi mencapai 327 triliun rupiah pada tahun 2023.Â
Meskipun mereka "berani" mengambil risiko, kenyataannya lebih banyak yang kehilangan uang daripada yang mendapatkan keuntungan. Ini menunjukkan bahwa keberanian tanpa perhitungan yang matang justru membawa kehancuran finansial.