Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Kita Harus Berhenti Memedulikan Apa Kata Orang?

14 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:24 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berhenti memedulikan kata orang. sumber: freepik

Kita sering kali menghabiskan waktu dan energi untuk mengejar pengakuan dari orang-orang yang sebenarnya tidak begitu penting dalam hidup kita. 

Mungkin alasan di baliknya adalah keinginan dasar manusia untuk diterima dalam sebuah kelompok. 

Manusia adalah makhluk sosial, dan sepanjang sejarah, kemampuan untuk diterima dalam kelompok sering kali dikaitkan dengan bertahan hidup. 

Bahkan di era modern, kita menyamakan penerimaan sosial dengan keamanan. 

Selain itu, validasi sosial mampu meningkatkan rasa percaya diri, terutama ketika berasal dari orang asing. 

Efeknya bisa terasa berkali-kali lipat karena hal tersebut tidak terduga.

Namun, jika kita terus membiarkan diri terjebak dalam siklus ini, kita bisa saja menjadi budak pengejaran pengakuan dari orang-orang yang sebenarnya tidak relevan dalam hidup kita. 

Media sosial memperparah kondisi ini. Gratifikasi instan seperti "like", "love", komentar, dan "share" menjadi begitu adiktif. 

Kita akhirnya memprioritaskan pengakuan dari orang asing yang bahkan tidak kita kenal wajahnya, dan ironisnya, pengakuan dari mereka terasa lebih penting daripada pendapat orang-orang terdekat kita.

Mengapa Kita Mencari Pengakuan dari Orang Asing?

Mungkin kamu pernah berada dalam situasi seperti ini: kamu bercerita kepada orang terdekat tentang suatu hal, lalu mereka memberikan masukan, tetapi kamu tidak terlalu memikirkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun